Mataram (ANTARA) - Masyarakat Relawan Indonesia bersama Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Cabang Nusa Tenggara Barat mengadakan pelayanan kesehatan gratis sambil menghimpun bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) dan banjir di Kalimantan Selatan.
Pelayanan kesehatan gratis diikuti penggalangan bantuan bagi korban banjir dipusatkan di Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Senin.
"Kegiatan sosial ini merupakan ikhtiar sahabat relawan MRI Lombok Timur dalam menggalang aksi kepedulian bagi saudara kita yang tertimpa musibah di Sulbar dan Kalimantan Selatan (Kalsel)," kata Kepala Program dan Kerja Sama ACT NTB M. Romi Saefuddin.
Ia mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulbar, pada 15 Januari 2021, hingga saat ini masih membawa duka mendalam bagi para korban terdampak.
Para penyintas tak sedikit yang masih bertahan di tenda pengungsian. Rumah mereka mengalami kerusakan dan menjadi ancaman baru bagi keselamatan jiwa jika sewaktu-waktu runtuh.
"Sampai sekarang, mereka masih menggantungkan pemenuhan hidup dari bantuan kemanusiaan," ujar Romi.
Untuk itu, kata dia, ACT NTB terus berikhtiar menghimpun donasi guna menyukseskan pelayaran kapal kemanusiaan yang akan berlayar ke Sulbar untuk mengantar 1.000 ton bahan pangan dari NTB.
"NTB pernah merasakan bantuan ketika dilanda gempa bumi pada 2018, dan saatnya kita juga membantu saudara kita yang tertimpa musibah serupa," ucap Romi.
Koordinator Relawan MRI Lombok Timur Sri menambahkan pihaknya memotivasi masyarakat yang memeriksakan kesehatan secara gratis untuk berdonasi seikhlasnya sebagai bentuk keikutsertaan membantu sesama saudara yang terkena bencana.
"Pemeriksaan kesehatan gratis tersebut merupakan bentuk pengabdian kami kepada masyarakat Lombok Timur, sekaligus mengampanyekan aksi kapal kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan yang akan mengirim 1.000 ton bantuan ke Sulbar dan Kalsel," katanya.
MRI-ACT NTB akan terus menggelar pelayanan kesehatan disertai pemberian obat dan konsultasi secara gratis di beberapa tempat dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dalam rangka menghimpun donasi bagi korban bencana alam.
Pelayanan kesehatan gratis diikuti penggalangan bantuan bagi korban banjir dipusatkan di Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Senin.
"Kegiatan sosial ini merupakan ikhtiar sahabat relawan MRI Lombok Timur dalam menggalang aksi kepedulian bagi saudara kita yang tertimpa musibah di Sulbar dan Kalimantan Selatan (Kalsel)," kata Kepala Program dan Kerja Sama ACT NTB M. Romi Saefuddin.
Ia mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulbar, pada 15 Januari 2021, hingga saat ini masih membawa duka mendalam bagi para korban terdampak.
Para penyintas tak sedikit yang masih bertahan di tenda pengungsian. Rumah mereka mengalami kerusakan dan menjadi ancaman baru bagi keselamatan jiwa jika sewaktu-waktu runtuh.
"Sampai sekarang, mereka masih menggantungkan pemenuhan hidup dari bantuan kemanusiaan," ujar Romi.
Untuk itu, kata dia, ACT NTB terus berikhtiar menghimpun donasi guna menyukseskan pelayaran kapal kemanusiaan yang akan berlayar ke Sulbar untuk mengantar 1.000 ton bahan pangan dari NTB.
"NTB pernah merasakan bantuan ketika dilanda gempa bumi pada 2018, dan saatnya kita juga membantu saudara kita yang tertimpa musibah serupa," ucap Romi.
Koordinator Relawan MRI Lombok Timur Sri menambahkan pihaknya memotivasi masyarakat yang memeriksakan kesehatan secara gratis untuk berdonasi seikhlasnya sebagai bentuk keikutsertaan membantu sesama saudara yang terkena bencana.
"Pemeriksaan kesehatan gratis tersebut merupakan bentuk pengabdian kami kepada masyarakat Lombok Timur, sekaligus mengampanyekan aksi kapal kemanusiaan Lombok Sumbawa Dermawan yang akan mengirim 1.000 ton bantuan ke Sulbar dan Kalsel," katanya.
MRI-ACT NTB akan terus menggelar pelayanan kesehatan disertai pemberian obat dan konsultasi secara gratis di beberapa tempat dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dalam rangka menghimpun donasi bagi korban bencana alam.