Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan perawatan terhadap delapan artefak bernilai sejarah budaya usai dipamerkan selama empat bulan dalam ajang Islamic Arts Biennale 2025 di Jeddah, Arab Saudi.
"Kami melakukan proses pemeriksaan terhadap delapan artefak yang sudah sampai tersebut, kemudian benda-benda itu melalui tahap kurasi oleh pamong budaya," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam saat ditemui di Mataram, Senin.
Pada 30 Juni 2025, sebanyak delapan artefak budaya koleksi Museum NTB itu melalui tahap pembongkaran dari peti kayu berwarna biru dongker. Proses pembongkaran dilakukan oleh tim ekspedisi Artmove yang ditunjuk oleh panitia pameran.
Baca juga: Koleksi Museum NTB bersanding dengan puluhan museum besar dunia di Jeddah
Nuralam menuturkan kegiatan pembongkaran dan kurasi adalah proses akhir dari perjalanan panjang Museum NTB mengikuti pameran internasional yang digelar oleh Kerajaan Arab Saudi.
"Ini adalah proses akhir dari perjalanan panjang Museum NTB mengikuti Islamic Biennale Art," ujarnya.
Islamic Arts Biennale merupakan salah satu ajang seni dan budaya terbesar dengan menampilkan karya seni Islam diikuti oleh 20 negara dan 31 institusi global.
Pameran bertajuk "And All That is in Between" itu mengeksplorasi bagaimana iman dialami, diekspresikan, dan dirayakan melalui perasaan, pemikiran dan karya.
Baca juga: Delapan benda bersejarah koleksi Museum NTB tiba di Jeddah Arab Saudi
Museum NTB memamerkan delapan koleksi artefak yang merepresentasikan seni dan budaya Islam, seperti keris, cipo’ cila (Jilbab khas perempuan Sumbawa), kitab Tajul Muluk, dan pekinangan (peralatan makan sirih) yang mencerminkan akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.
Pameran berlangsung selama empat bulan di Terminal Haji Barat Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 25 Januari sampai 25 Mei 2025.
"Kami berharap bisa diundang dalam pameran yang sama dua tahun lagi," kata Nuralam.
Perancang grafis yang memimpin pameran Almadar dalam Islamic Arts Biennale bernama Masa Al-Kutoubi mengapresiasi keterlibatan Museum NTB dalam pameran internasional dunia Islam yang menyambut musim haji 2025 tersebut.
Menurut Kutoubi, partisipasi Museum NTB telah memainkan peran penting dalam membentuk pameran edisi biennale. Dia berharap bisa melanjutkan hubungan kemitraan dengan Museum NTB.
Baca juga: Museum NTB mendunia dengan ikuti pameran internasional di Jeddah