Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Seorang bocah perempuan berinisial ZAM (12), ditemukan meninggal di kali Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.(Loteng), Sabtu (13/3) pukul 12.00 WITA.
"Anak tersebut meninggal karena tenggelam," kata Iptu Lalu Abdurrahman, Kapolsek Pujut.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi keluarga, sekitar pukul 11.50 WITA korban meminta izin kepada orang tuanya untuk mengerjakan PR ke rumah temannya yang kebetulan berdekatan dengan kali lokasinya ditemukan.
Sebelum ditemukan, adik korban yang berumur 8 tahun menemukan sandal dan buku korban dipinggir kali lokasi kejadian. Tidak lama kemudian adik korban kembali kerumah dan memberitahukan hal tersebut kepada kakeknya yakni Jinade (63).
"Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh kakeknya," jelasnya.
Lanjut Kapolsek, korban tersebut menderita penyakit epilepsi atau ayan, bahkan menurut keluarganya korban sering mengalami hilang kesadaran apabila penyakitnya kumat.
"Korban menderita epilepsi, hal itu diungkap pihak keluarganya," tandasnya.
Kapolsek Pujut mengajak kepada para orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya saat di rumah maupun di luar. Terlebih saat ini, anak-anak sedang melaksanakan pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
"Anak-anak perlu pengawasan ekstra dari orang tua, baik saat di rumah maupun di luar," katanya.
"Anak tersebut meninggal karena tenggelam," kata Iptu Lalu Abdurrahman, Kapolsek Pujut.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari saksi keluarga, sekitar pukul 11.50 WITA korban meminta izin kepada orang tuanya untuk mengerjakan PR ke rumah temannya yang kebetulan berdekatan dengan kali lokasinya ditemukan.
Sebelum ditemukan, adik korban yang berumur 8 tahun menemukan sandal dan buku korban dipinggir kali lokasi kejadian. Tidak lama kemudian adik korban kembali kerumah dan memberitahukan hal tersebut kepada kakeknya yakni Jinade (63).
"Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh kakeknya," jelasnya.
Lanjut Kapolsek, korban tersebut menderita penyakit epilepsi atau ayan, bahkan menurut keluarganya korban sering mengalami hilang kesadaran apabila penyakitnya kumat.
"Korban menderita epilepsi, hal itu diungkap pihak keluarganya," tandasnya.
Kapolsek Pujut mengajak kepada para orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya saat di rumah maupun di luar. Terlebih saat ini, anak-anak sedang melaksanakan pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
"Anak-anak perlu pengawasan ekstra dari orang tua, baik saat di rumah maupun di luar," katanya.