Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, kembali mengaktifkan jaringan wi-fi gratis pada delapan taman kota untuk memfasilitasi masyarakat mendapatkan akses internet dengan cepat dan mudah.
"Delapan taman kota yang difasilitasi wi-fi gratis tersebut diantaranya Taman Sangkareang, Taman Udayana, Taman Loang Baloq dan Pantai Ampenan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan karena layanan wi-fi gratis di taman kota dan ruang publik sebelumnya sempat dihentikan saat kasus penyebaran COVID-19 mengalami kenaikan pada Januari 2022, tujuannya untuk menghindari terjadinya kerumunan.
"Namun sejak pekan lalu, layanan wi-fi gratis sudah kita aktifkan kembali," katanya.
Dikatakan, layanan wi-fi gratis tersebut bagian pelayanan informasi, agar masyarakat mudah akses layanan wi-fi di ruang publik disiapkan tanpa kata kunci.
Hanya saja untuk konten-konten yang dinilai membahayakan bagi generasi muda sudah ditutup oleh sistem. Masyarakat hanya bisa mengakses informasi-informasi yang bersifat edukasi.
"Itu menjadi bagian pengawasan kita juga," katanya.
Menurutnya, anggaran untuk layanan wi-fi gratis pada delapan taman kota itu dialokasikan sekitar Rp52,8 juta, dengan ketentuan satu titik dibayar Rp550 ribu per bulan.
Jumlah itu, lanjut Swandiasa, belum termasuk layanan internet di kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Selain itu ada juga layanan internet gratis yang disiapkan setiap organisasi perangkat daerah (OPD), serta di enam kantor camat dan 50 kantor lurah se-Kota Mataram.
"Harapannya, layanan wi-fi gratis ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses jaringan internet," katanya.
"Delapan taman kota yang difasilitasi wi-fi gratis tersebut diantaranya Taman Sangkareang, Taman Udayana, Taman Loang Baloq dan Pantai Ampenan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan karena layanan wi-fi gratis di taman kota dan ruang publik sebelumnya sempat dihentikan saat kasus penyebaran COVID-19 mengalami kenaikan pada Januari 2022, tujuannya untuk menghindari terjadinya kerumunan.
"Namun sejak pekan lalu, layanan wi-fi gratis sudah kita aktifkan kembali," katanya.
Dikatakan, layanan wi-fi gratis tersebut bagian pelayanan informasi, agar masyarakat mudah akses layanan wi-fi di ruang publik disiapkan tanpa kata kunci.
Hanya saja untuk konten-konten yang dinilai membahayakan bagi generasi muda sudah ditutup oleh sistem. Masyarakat hanya bisa mengakses informasi-informasi yang bersifat edukasi.
"Itu menjadi bagian pengawasan kita juga," katanya.
Menurutnya, anggaran untuk layanan wi-fi gratis pada delapan taman kota itu dialokasikan sekitar Rp52,8 juta, dengan ketentuan satu titik dibayar Rp550 ribu per bulan.
Jumlah itu, lanjut Swandiasa, belum termasuk layanan internet di kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Selain itu ada juga layanan internet gratis yang disiapkan setiap organisasi perangkat daerah (OPD), serta di enam kantor camat dan 50 kantor lurah se-Kota Mataram.
"Harapannya, layanan wi-fi gratis ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses jaringan internet," katanya.