Sumbawa (ANTARA) - Kebakaran melanda belasan rumah warga di Desa Juran Alas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga akibat hubungan arus pendek listrik. "Dalam peristiwa itu enam rumah rata dengan tanah, lima rumah lainnya rusak ringan," kata Kapolsek Alas AKP Djoko Rahmat Santoso Gatot dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Mataram, Kamis.
Kebakaran ini terjadi di RT 01, RW 03, Dusun Otak Desa, Desa Juran Alas. Adapun rumah warga yang ludes terbakar merupakan milik Jamaluddin (70), Fitranuddin (51), Hasanuddin (39), A. Yani (58), Hamzah (63) dan Hermawansyah (47). Sedangkan lima rumah warga yang rusak ringan yakni Syafruddin AR (50), Saiful Bahri (55), Samsuddin (50), Ramlah (70) dan Jubaedah (55).
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran ini berawal dari dugaan terjadinya arus pendek listrik di rumah salah satu warga yang kemudian merembet ke rumah lainnya. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak berada di rumah. "Selain melanda rumah tinggal, sebuah mushalla juga ikut terdampak," katanya.
Melihat kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang ada di sekitar TKP melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Tetapi api belum tuntas dipadamkan, kemudian tiga unit pemadam kebakaran tiba di TKP membantu masyarakat untuk memadamkan api tersebut.
Baca juga: Pemkab Sumbawa Barat-BPJAMSOSTEK melindungi ribuan tenaga pendidik
Baca juga: Pemkab Sumbawa melindungi ribuan non-ASN dengan program BPJAMSOSTEK
Pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam, dibantu personel Polsek Alas dan Koramil Alas, serta masyarakat setempat. Api baru bisa dikuasai sekitar pukul 18.30 Wita. Api cepat membesar karena rumah milik warga tersebut merupakan rumah panggung.
"Selain itu, saat kejadian, angin berhembus cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat menyebar. Sempitnya jalan menuju TKP membuat petugas Damkar kesulitan untuk memadamkan api," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini warga sekitar masih membantu untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran dan mengamankan barang-barang yang bisa diselamatkan. Petugas polisi juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal. "Kerugian material dalam peristiwa itu mencapai Rp 500 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," katanya.
Kebakaran ini terjadi di RT 01, RW 03, Dusun Otak Desa, Desa Juran Alas. Adapun rumah warga yang ludes terbakar merupakan milik Jamaluddin (70), Fitranuddin (51), Hasanuddin (39), A. Yani (58), Hamzah (63) dan Hermawansyah (47). Sedangkan lima rumah warga yang rusak ringan yakni Syafruddin AR (50), Saiful Bahri (55), Samsuddin (50), Ramlah (70) dan Jubaedah (55).
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran ini berawal dari dugaan terjadinya arus pendek listrik di rumah salah satu warga yang kemudian merembet ke rumah lainnya. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak berada di rumah. "Selain melanda rumah tinggal, sebuah mushalla juga ikut terdampak," katanya.
Melihat kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang ada di sekitar TKP melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Tetapi api belum tuntas dipadamkan, kemudian tiga unit pemadam kebakaran tiba di TKP membantu masyarakat untuk memadamkan api tersebut.
Baca juga: Pemkab Sumbawa Barat-BPJAMSOSTEK melindungi ribuan tenaga pendidik
Baca juga: Pemkab Sumbawa melindungi ribuan non-ASN dengan program BPJAMSOSTEK
Pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam, dibantu personel Polsek Alas dan Koramil Alas, serta masyarakat setempat. Api baru bisa dikuasai sekitar pukul 18.30 Wita. Api cepat membesar karena rumah milik warga tersebut merupakan rumah panggung.
"Selain itu, saat kejadian, angin berhembus cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat menyebar. Sempitnya jalan menuju TKP membuat petugas Damkar kesulitan untuk memadamkan api," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini warga sekitar masih membantu untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran dan mengamankan barang-barang yang bisa diselamatkan. Petugas polisi juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal. "Kerugian material dalam peristiwa itu mencapai Rp 500 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," katanya.