Mataram, 10/3 (ANTARA) - Sekitar 150 rumah warga di sejumlah kelurahan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tergenang air Kali Jangkok yang meluap pada Sabtu, sekitar pukul 13.30 WITA.
Selain merendam rumah warga, ratusan pohon pisang siap panen milik warga yang ditanam di pinggiran Kali Jangkok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras, begitu juga dengan pepohonan yang tumbuh di pinggir kali.
Dari pantauan ANTARA, rumah warga yang berada di pinggir daerah aliran sungai (DAS) Kali Jangkuk yang tergenang air, tersebar di Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Lingkungan Pejeruk Abiyan, Kelurahan Pejeruk Ampenan, lingkungan Kebon Lelang, Lingkungan Sintung dan Banjar Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan.
Ketinggian air yang menggenangi rumah warga hingga paha orang dewasa.
Meluapnya air Kali Jangkok disebabkan volume air kiriman dari pegunungan Rinjani, Pulau Lombok yang cukup besar, disamping hujan yang melanda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, sejak Jumat malam (9/3) hingga Sabtu siang (10/3).
Warga yang rumahnya di bantaran Kali Jangkok yang tergenang tampak sibuk menyelamatkan barang-barang berharga.
Sementara warga lainnya yang selamat dari genangan air ada yang membantu mengevakuasi barang dan ada yang menyaksikan luapan air dengan arus deras yang menghanyutkan berbagai material, seperti tumpukan sampah dan kayu berukuran besar.
Selain menonton luapan air, warga juga ramai-ramai menangkap ikan yang terperangkap di tumpukan sampah di pinggir kali tersebut.
Amaq Muhamad, warga Kelurahan Dasan Agung, mengatakan, air Kali Jangkok hampir setiap tahun meluap dan selalu menggenangi rumah penduduk terutama yang berada di Lingkungan Gapuk, Kelurahan Dasan Agung.
"Belabur aik kokok" (meluapnya air Kali Jangkok) hampir setiap tahun terjadi, terutama pada saat musim hujan. Bahkan, tidak hanya terjadi pada siang hari, tapi secara tiba-tiba pada malam hari," ujar Muhammad yang sedang siaga menjaga rumahnya dari genangan air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram dan aparat dari Polres Mataram sudah terjun ke lokasi membantu warga yang rumahnya tergenang air.
(*)
Selain merendam rumah warga, ratusan pohon pisang siap panen milik warga yang ditanam di pinggiran Kali Jangkok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras, begitu juga dengan pepohonan yang tumbuh di pinggir kali.
Dari pantauan ANTARA, rumah warga yang berada di pinggir daerah aliran sungai (DAS) Kali Jangkuk yang tergenang air, tersebar di Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Lingkungan Pejeruk Abiyan, Kelurahan Pejeruk Ampenan, lingkungan Kebon Lelang, Lingkungan Sintung dan Banjar Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan.
Ketinggian air yang menggenangi rumah warga hingga paha orang dewasa.
Meluapnya air Kali Jangkok disebabkan volume air kiriman dari pegunungan Rinjani, Pulau Lombok yang cukup besar, disamping hujan yang melanda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, sejak Jumat malam (9/3) hingga Sabtu siang (10/3).
Warga yang rumahnya di bantaran Kali Jangkok yang tergenang tampak sibuk menyelamatkan barang-barang berharga.
Sementara warga lainnya yang selamat dari genangan air ada yang membantu mengevakuasi barang dan ada yang menyaksikan luapan air dengan arus deras yang menghanyutkan berbagai material, seperti tumpukan sampah dan kayu berukuran besar.
Selain menonton luapan air, warga juga ramai-ramai menangkap ikan yang terperangkap di tumpukan sampah di pinggir kali tersebut.
Amaq Muhamad, warga Kelurahan Dasan Agung, mengatakan, air Kali Jangkok hampir setiap tahun meluap dan selalu menggenangi rumah penduduk terutama yang berada di Lingkungan Gapuk, Kelurahan Dasan Agung.
"Belabur aik kokok" (meluapnya air Kali Jangkok) hampir setiap tahun terjadi, terutama pada saat musim hujan. Bahkan, tidak hanya terjadi pada siang hari, tapi secara tiba-tiba pada malam hari," ujar Muhammad yang sedang siaga menjaga rumahnya dari genangan air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram dan aparat dari Polres Mataram sudah terjun ke lokasi membantu warga yang rumahnya tergenang air.
(*)