Mataram, 3/6 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan mengoperasikan Bandara Sekongkang, pada Agustus 2012, guna menunjang pengembangan pariwisata dan investasi.
"Insya Allah, Agustus mendatang Bandara Sekongkang dapat dioperasikan," kata Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli, yang ditemui di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
Ia berada di Senggigi, terkait peluncuran Galeri Pariwisata Sumbawa Barat, dan eksebisi Barapan Kerbau (Kebo), atraksi budaya masyarakat Suku Samawa (salah satu suku di Pulau Sumbawa).
Zulkifli yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat H Musyafirin, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal terkait pengoperasian bandara tersebut, termasuk pengalokasian APBD untuk operasioanal.
Bandara Sekongkang itu sebelumnya dikelola oleh pengusaha pariwisata, yang kemudian dibeli Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, guna mempermudah kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Pemkab Sumbawa Barat kemudian menjalin kerja sama dengan Tropical Beach Resort Sekongkang guna mengoperasikan bandar udara itu, yang diawali dengan peningkatan kualitas bandara.
Pengelola Tropical Beach Resort telah lama mengantongi ijin operasional di sekitar lokasi Bandara Sekongkang itu, sehingga memperbaharuinya, dan berkomitmen mendukung peningkatan kualitas bandara, termasuk memperpanjang landasan pacu dari 800 meter menjadi 1.200 meter.
Peningkatan kapasitas Bandara Sekongkang itu membutuhkan dukungan anggaran sedikitnya Rp25 miliar, dan sebagian dialokasikan dari APBD Kabupaten Sumbawa Barat.
Kini, sebagian proyek peningkatan infrastruktur bandara itu sudah rampung dan diasumsikan layak dioperasikan sebagai bandara umum. Namun, masih harus didukung izin operasional dari Kementerian Perhubungan yang akan segera terbit.
Infrastruktur bandara yang sudah terbangun yakni menara pengawas, apron (parkir pesawat), gedung administrator bandara serta landasan pacu sepanjang 800 meter.
Sementara ini, bandara itu mampu didarati pesawat jenis Air Transport Regional (ATR) berkapisatas penumpang 40.
Sambil menunggu izin operasional itu, Pemkab Sumbawa menyiapkan pejabat yang akan memimpin pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Sekongkang itu. Bupati menempatkan Edy Sofian Gole sebagai kepala UPTD itu, yang pelantikannya dilakukan 4 Mei 2012.
Edy yang sebelumnya menjabat Kepala Sub Bagian (Kasubag) Publikasi dan Dokumentasi pada Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Setda Sumbawa Barat itu, merupakan tokoh Muhamadiyah Sumbawa sekaligus pemerhati lingkungan Sumbawa Barat.
Bahkan, bimbingan teknis (bimtek) untuk para pengelola bandara sudah dilakukan agar siap pakai saat bandara itu dioperasikan Agustus 2012.
"Mudah-mudahan tidak ada halangan mendasar sehingga rencana pengoperasian Bandara Sekongkang pada Agustus mendatang dapat terealisasi," ujar Zulkifli. (*)
"Insya Allah, Agustus mendatang Bandara Sekongkang dapat dioperasikan," kata Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli, yang ditemui di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
Ia berada di Senggigi, terkait peluncuran Galeri Pariwisata Sumbawa Barat, dan eksebisi Barapan Kerbau (Kebo), atraksi budaya masyarakat Suku Samawa (salah satu suku di Pulau Sumbawa).
Zulkifli yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat H Musyafirin, mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal terkait pengoperasian bandara tersebut, termasuk pengalokasian APBD untuk operasioanal.
Bandara Sekongkang itu sebelumnya dikelola oleh pengusaha pariwisata, yang kemudian dibeli Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, guna mempermudah kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Pemkab Sumbawa Barat kemudian menjalin kerja sama dengan Tropical Beach Resort Sekongkang guna mengoperasikan bandar udara itu, yang diawali dengan peningkatan kualitas bandara.
Pengelola Tropical Beach Resort telah lama mengantongi ijin operasional di sekitar lokasi Bandara Sekongkang itu, sehingga memperbaharuinya, dan berkomitmen mendukung peningkatan kualitas bandara, termasuk memperpanjang landasan pacu dari 800 meter menjadi 1.200 meter.
Peningkatan kapasitas Bandara Sekongkang itu membutuhkan dukungan anggaran sedikitnya Rp25 miliar, dan sebagian dialokasikan dari APBD Kabupaten Sumbawa Barat.
Kini, sebagian proyek peningkatan infrastruktur bandara itu sudah rampung dan diasumsikan layak dioperasikan sebagai bandara umum. Namun, masih harus didukung izin operasional dari Kementerian Perhubungan yang akan segera terbit.
Infrastruktur bandara yang sudah terbangun yakni menara pengawas, apron (parkir pesawat), gedung administrator bandara serta landasan pacu sepanjang 800 meter.
Sementara ini, bandara itu mampu didarati pesawat jenis Air Transport Regional (ATR) berkapisatas penumpang 40.
Sambil menunggu izin operasional itu, Pemkab Sumbawa menyiapkan pejabat yang akan memimpin pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Sekongkang itu. Bupati menempatkan Edy Sofian Gole sebagai kepala UPTD itu, yang pelantikannya dilakukan 4 Mei 2012.
Edy yang sebelumnya menjabat Kepala Sub Bagian (Kasubag) Publikasi dan Dokumentasi pada Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Setda Sumbawa Barat itu, merupakan tokoh Muhamadiyah Sumbawa sekaligus pemerhati lingkungan Sumbawa Barat.
Bahkan, bimbingan teknis (bimtek) untuk para pengelola bandara sudah dilakukan agar siap pakai saat bandara itu dioperasikan Agustus 2012.
"Mudah-mudahan tidak ada halangan mendasar sehingga rencana pengoperasian Bandara Sekongkang pada Agustus mendatang dapat terealisasi," ujar Zulkifli. (*)