Mataram (ANTARA) - Sebanyak 150 ribu vaksin tambahan untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak sudah tiba di Nusa Tenggara Barat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, drh Muslih, mengatakan 150 ribu vaksin ini tiba pekan kemarin.
"Begitu sampai langsung kita distribusikan ke kabupaten dan kota," ujarnya melalui telepon dari Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan untuk Kabupaten Bima jumlah vaksin yang di distribusikan sebanyak 9.000 dosis. Kota Bima juga 9.000 dosis, Kabupaten Dompu 9.000 dosis.
Selanjutnya Kabupaten Lombok Tengah 18.000 dosis, Lombok Utara 12.000 kasus, Lombok Barat 6.000 dosis dan Kota Mataram 1.500 dosis.
"Jadi, distribusi vaksin ini berdasarkan permintaan dari masing-masing kabupaten dan kota. Kalau habis kota minta lagi karena tidak bisa simpan lama-lama," terang Muslih.
Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) per 25 September 2022, jumlah PMK di NTB telah menjangkiti 104.172 ekor hewan ternak. Sebanyak 99.595 di antaranya berhasil sembuh. Adapun sisanya mati dan harus dilakukan potong paksa, masing-masing 234 ekor dan 250 ekor. Sedangkan yang masih sakit sebanyak 4.184 ekor.
Sebelumnya, Kepala Disnakkeswan NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan, pihaknya mendapat bantuan anggaran sebesar Rp136 miliar untuk penanganan PMK dari Kementerian Pertanian. Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan pengadaan obat-obatan, vaksinasi hewan ternak yang sehat, hingga pendataan.
"Dengan bantuan anggaran tersebut, diharapkan penanganan PMK di NTB bisa lebih cepat," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, drh Muslih, mengatakan 150 ribu vaksin ini tiba pekan kemarin.
"Begitu sampai langsung kita distribusikan ke kabupaten dan kota," ujarnya melalui telepon dari Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan untuk Kabupaten Bima jumlah vaksin yang di distribusikan sebanyak 9.000 dosis. Kota Bima juga 9.000 dosis, Kabupaten Dompu 9.000 dosis.
Selanjutnya Kabupaten Lombok Tengah 18.000 dosis, Lombok Utara 12.000 kasus, Lombok Barat 6.000 dosis dan Kota Mataram 1.500 dosis.
"Jadi, distribusi vaksin ini berdasarkan permintaan dari masing-masing kabupaten dan kota. Kalau habis kota minta lagi karena tidak bisa simpan lama-lama," terang Muslih.
Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) per 25 September 2022, jumlah PMK di NTB telah menjangkiti 104.172 ekor hewan ternak. Sebanyak 99.595 di antaranya berhasil sembuh. Adapun sisanya mati dan harus dilakukan potong paksa, masing-masing 234 ekor dan 250 ekor. Sedangkan yang masih sakit sebanyak 4.184 ekor.
Sebelumnya, Kepala Disnakkeswan NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan, pihaknya mendapat bantuan anggaran sebesar Rp136 miliar untuk penanganan PMK dari Kementerian Pertanian. Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan pengadaan obat-obatan, vaksinasi hewan ternak yang sehat, hingga pendataan.
"Dengan bantuan anggaran tersebut, diharapkan penanganan PMK di NTB bisa lebih cepat," katanya.