Mataram, 13/9 (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia Syariah (Persero) Cabang Mataram telah merealisasikan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) senilai Rp90 miliar sejak Januari-Agustus 2012.
"Realisasi pembiayaan KPR sudah hampir mencapai target yang ditetapkan pada 2012, yakni sebesar Rp100 miliar," kata Kepala PT BNI Syariah Cabang Mataram Bahaudin, di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, pembiayaan KPR yang rata-rata bertipe 70 dilakukan bekerja sama dengan beberapa pengembang di Kota Mataram, salah satunya PT Varindo Lombok Inti.
Nasabah yang diberikan pembiayaan KPR rata-rata berasal dari kalangan menengah atas yang memiliki pendapatan sekitar Rp4 juta pe bulan.
Menurut Bahaudin, pihaknya berani memasang target pembiayaan KPR sebesar Rp100 miliar pada 2012 karena permintaan rumah mewah di Kota Mataram, relatif tinggi.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, yang terus menunjukkan tren positif juga menjadi salah satu faktor, di samping masuknya investasi dari luar yang diperkirakan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Perkembangan pariwisata di NTB juga cukup bagus, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini. Beberapa indikator itu menjadi alasan kuat bagi kami untuk berani memasang target hingga 100 Rp100 miliar," ujarnya.
Bahaudin mengatakan, pihaknya berencana menaikkan target pembiayaan KPR pada 2013 hingga dua kali lipat setelah melihat realisasi pembiayaan KPR periode Januari-Agustus 2012.
Meskipun memasang target relatif tinggi, kata dia, upaya kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan akan tetap dipegang karena dana yang akan dikucurkan adalah milik nasabah.
"Kami tentu harus melihat kompetensi calon nasabah yang akan dibiayai karena dana yang kami gunakan adalah dana yang dihimpun dari masyarakat," ujarnya.
(*)
"Realisasi pembiayaan KPR sudah hampir mencapai target yang ditetapkan pada 2012, yakni sebesar Rp100 miliar," kata Kepala PT BNI Syariah Cabang Mataram Bahaudin, di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, pembiayaan KPR yang rata-rata bertipe 70 dilakukan bekerja sama dengan beberapa pengembang di Kota Mataram, salah satunya PT Varindo Lombok Inti.
Nasabah yang diberikan pembiayaan KPR rata-rata berasal dari kalangan menengah atas yang memiliki pendapatan sekitar Rp4 juta pe bulan.
Menurut Bahaudin, pihaknya berani memasang target pembiayaan KPR sebesar Rp100 miliar pada 2012 karena permintaan rumah mewah di Kota Mataram, relatif tinggi.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, yang terus menunjukkan tren positif juga menjadi salah satu faktor, di samping masuknya investasi dari luar yang diperkirakan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Perkembangan pariwisata di NTB juga cukup bagus, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini. Beberapa indikator itu menjadi alasan kuat bagi kami untuk berani memasang target hingga 100 Rp100 miliar," ujarnya.
Bahaudin mengatakan, pihaknya berencana menaikkan target pembiayaan KPR pada 2013 hingga dua kali lipat setelah melihat realisasi pembiayaan KPR periode Januari-Agustus 2012.
Meskipun memasang target relatif tinggi, kata dia, upaya kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan akan tetap dipegang karena dana yang akan dikucurkan adalah milik nasabah.
"Kami tentu harus melihat kompetensi calon nasabah yang akan dibiayai karena dana yang kami gunakan adalah dana yang dihimpun dari masyarakat," ujarnya.
(*)