Mataram, 4/10 (ANTARA) - Pelaku pembunuhan terhadap Ismiati (25), pembantu rumah tangga di rumah Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram Lalu Said Ruhpina, di Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Nusa Tengggara Barat (NTB), 23 September 2012, belum terdeteksi.
"Belum diketahui pelakunya, tapi kami terus berupaya melakukan penyelidikan intensif agar bisa mengungkap pelakunya," kata Kapolsek Mataram Kompol Yunus Junaidi, di Mataram, Kamis, ketika dikonfirmasi tentang penanganan kasus pembunuhan itu.
Yunus mengaku, terus berkoordinasi dengan Said Ruhpiana, dan mengembangkan informasi masyarakat, terutama tetangga Rektor IKIP Mataram itu, untuk kepentingan penyelidikan.
Penyidik Polsek Mataram cukup kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan itu, karena satu-satunya saksi mata yang juga seorang pembantu di kediaman Rektor IKIP Mataram yang luput dari pembunuhan, tidak mengenali wajah pelaku.
Saat kejadian, pembantu itu berupaya kabur karena takut dibunuh juga, mengingat pelaku membawa senjata tajam dan telah menghabisi nyawa pembantu lainnya.
"Tapi, kami terus berupaya mengungkap pelakunya. Mohon bantuan informasi dari pihak-pihak yang mungkin mengetahui peristiwa itu," ujarnya.
Ismiati dibunuh oleh orang yang diduga hendak mencuri, dan dari laporan korban barang yang hilang berupa satu unit komputer jinjing (laptop).
Pembantu itu ditemukan tewas di kamarnya, dengan luka tusuk di dada kanan dan luka robek di tangan kanan.
Dugaan sementara, pelaku pembunuhan hendak mencuri di kediaman itu, karena kamar yang ditempati pembantu dan satu kamar lainnya tampak acak-acakan, barang-barang berserakan.
Namun, kedua kamar itu terpisah dari kamar utama pemilik rumah, dan orang yang hendak mencuri belum sempat mengutak-atik kamar utama.
Barang bukti kejahatan yang ditemukan di TKP yakni sebilah pisau berlumuran darah, dan sandal yang diduga milik pelaku. (*)