Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan Mast Rapid Transit (MRT) East-West yang merupakan pengembangan MRT Fase 3 dengan rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,10 kilometer akan diakselerasi.

“Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024 sehingga tentu program ini perlu kita tindaklanjuti,” kata Airlangga selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam rapat koordinasi, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.

Dengan dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama, proyek MRT East-West senilai Rp160 triliun tersebut terbagi menjadi 2 fase yakni fase 1 yang mencakup area DKI Jakarta dan fase 2 yang meliputi Banten dan Jawa Barat.

Pembangunan MRT East-West tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek.

Pemerintah berencana akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta per hari. MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif.

Fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,52 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,23 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.

Baca juga: KemenKop UKM ungkap upaya dhadapi potensi resesi tahun 2023
Baca juga: Kemenkop dan UKM membangun PLUT di Lombok Tengah

Fase 1 MRT East-West diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target penyelesaian konstruksi paling lambat di tahun 2024. Sedangkan MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,99 kilometer yang melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja dan East-West West Java sepanjang 20,43 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. "Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033," kata Airlangga.

DKI Jakarta sendiri memiliki 27 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp313 triliun. Berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023, saat ini dari 27 proyek tersebut, 3 PSN telah beroperasi, 4 PSN beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi.



 


Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024