Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (23/1/2023), membukukan keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terdongkrak 0,46 persen atau 69,36 poin menjadi menetap di 15.102,95 poin.
 

Indeks DAX 40 menguat 0,76 persen atau 113,20 poin menjadi 15.033,56 poin pada Jumat (20/1/2023), setelah terperosok 1,72 persen atau 261,44 poin menjadi 14.920,36 poin pada Kamis (19/1/2023), dan tergerus 0,03 persen atau 5,27 poin menjadi 15.181,80 poin pada Rabu (18/1/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 28 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 12 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40. Sartorius AG, sebuah perusahaan Jerman yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi melonjak 4,83 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estate multinasional Eropa Vonovia SE yang bertambah 2,92 persen; serta perusahaan industri farmasi dan bahan kimia global yang meneliti obat-obatan di bidang onkologi dan neurodegeneratif serta penyakit autoimun dan inflamasi Merck KGaA naik 2,83 persen.

Baca juga: Saham Prancis lanjutkan kenaikan, indeks bertambah 0,52 persen
Baca juga: Saham Inggris perpanjang kerugian, indeks jatuh 1,07 persen

Di sisi lain, Symrise AG, sebuah perusahaan produsen bahan kimia terdiversifikasi yang memproduksi minyak parfum, basis wewangian, bahan baku dan bahan kosmetik mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 5,68 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan reasuransi Jerman dan terbesar ketiga di dunia Hannover Re yang merosot 1,93 persen; serta perusahaan asuransi multinasional Jerman dan salah satu perusahaan reasuransi terkemuka di dunia Munich Re Group kehilangan 1,81 persen.
 



 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024