Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan Rumah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di Bekasi, Jawa Barat, akan segera dimanfaatkan sebagai rumah tinggal sementara bagi perempuan dan anak korban kekerasan, termasuk korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Hari ini saya dan jajaran Kemen PPPA melakukan peninjauan Rumah SAPA yang akan segera kami resmikan. Sarana dan prasarana di Rumah SAPA ini sudah lengkap dan siap untuk digunakan," ujar Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemen PPPA: Negara hadir lindungi perempuan kasus aborsi
Baca juga: Kemen PPPA sesalkan kekerasan seksual yang dilakukan guru SD
Keberadaan Rumah SAPA ini merupakan prakarsa dari Kemen PPPA. Bintang Puspayoga mengatakan Rumah SAPA juga didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai wujud komitmen negara dalam memberikan perlindungan serta pemenuhan hak korban kekerasan secara lebih optimal, menyeluruh, dan satu pintu.
"Pembangunan Rumah Aman ini akan memperkuat fungsi penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan korban kekerasan dan anak yang memerlukan perlindungan khusus sebagaimana diamanahkan Presiden RI kepada Kemen PPPA sejak 2020," tutur Menteri Bintang Puspayoga.
Rumah SAPA di antaranya menyediakan ruang layanan trauma, ruang medis, ruang laktasi, ruang bermain, kamar tidur klien, kamar tidur pendamping, dan beberapa ruangan lainnya.
"Kami berharap Rumah SAPA dapat memberikan pelayanan yang komprehensif. Di sini kami menyediakan ruang tidur bagi korban disabilitas. Selain itu, kami juga memberikan akomodasi bagi pendamping korban," kata Bintang.*
"Hari ini saya dan jajaran Kemen PPPA melakukan peninjauan Rumah SAPA yang akan segera kami resmikan. Sarana dan prasarana di Rumah SAPA ini sudah lengkap dan siap untuk digunakan," ujar Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemen PPPA: Negara hadir lindungi perempuan kasus aborsi
Baca juga: Kemen PPPA sesalkan kekerasan seksual yang dilakukan guru SD
Keberadaan Rumah SAPA ini merupakan prakarsa dari Kemen PPPA. Bintang Puspayoga mengatakan Rumah SAPA juga didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai wujud komitmen negara dalam memberikan perlindungan serta pemenuhan hak korban kekerasan secara lebih optimal, menyeluruh, dan satu pintu.
"Pembangunan Rumah Aman ini akan memperkuat fungsi penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan korban kekerasan dan anak yang memerlukan perlindungan khusus sebagaimana diamanahkan Presiden RI kepada Kemen PPPA sejak 2020," tutur Menteri Bintang Puspayoga.
Rumah SAPA di antaranya menyediakan ruang layanan trauma, ruang medis, ruang laktasi, ruang bermain, kamar tidur klien, kamar tidur pendamping, dan beberapa ruangan lainnya.
"Kami berharap Rumah SAPA dapat memberikan pelayanan yang komprehensif. Di sini kami menyediakan ruang tidur bagi korban disabilitas. Selain itu, kami juga memberikan akomodasi bagi pendamping korban," kata Bintang.*