Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Mandalika Nusa Tenggara Barat mengadakan kegiatan "Ngabuburit" dengan cara membagikan ratusan takjil gratis pada pengendara yang melintas di Jalan Raya Kuta menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, mengatakan kegiatan bagi-bagi takjil ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di bulan Ramadhan. "Kurang dari 30 menit, ratusan takjil ludes diserbu pengguna jalan yang melintasi RS Mandalika. Jadi, kami ingin berbagi bersama saudara-saudara kita di sekitar Rumah Sakit Mandalika, terutama yang kebetulan masih dalam posisi di perjalanan. Insya Allah bermanfaat untuk mereka," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat.

Penyaluran takjil selain dilakukan oleh manajemen dilakukan juga dan dibantu oleh para petugas kesehatan mulai dari dokter, perawat, hingga petugas kebersihan dan keamanan. "Alhamdulillah di bulan Ramadhan ini kekeluargaan dan silaturahim menjadi lebih erat," ucap dr. Oxy.

Selain itu ia mengatakan saat ini Rumah Sakit yang dipimpinnya telah mendapatkan tambahan tenaga kesehatan dari formasi PPPK yang akan segera bertugas di tahun ini. "Nakes PPPK mulai aktif dan menjalani orientasi. Tambahan puluhan tenaga kesehatan ini adalah wujud kesungguhan pemerintah menjadikan RS Mandalika sebagai sarana fasilitasi pelaksanaan kesehatan rujukan. Ini salah satu upaya meningkatkan akses layanan pada masyarakat dan meningkatkan mutu layanan," terangnya.

Oxy mengatakan, sebagai salah satu dari 10 rumah sakit yang berada di wilayah DPSP di Indonesia tepatnya di Mandalika NTB, RS Mandalika dituntut tidak hanya mampu melayani masyarakat NTB dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTB, tetapi juga harus mampu menopang kebutuhan layanan kesehatan bagi para wisatawan yang datang dan saat ada ajang internasional dan nasional.

Baca juga: RS Mandalika menargetkan kerjasama BPJS Kesehatan terwujud 2023
Baca juga: Kadinkes Dompu jadi tersangka kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit Pratama Manggelewa

"Karenanya nakes PPPK yang baru diharapkan memiliki keahlian yang cakap dan mumpuni. Selain itu pembiasan untuk penggunaan bahasa asing dalam melayani wisatawan mancanegara juga terus diasah, juga tetap menggunakan Bahasa Indonesia dan daerah saat melayani pasien tergantung kebutuhan di lapangan," katanya.

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024