Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mencegah terjadi kemacetan kendaraan saat "Lebaran Topat" yang akan berlangsung pada Sabtu (29/4).
Kepala Polresta (Kapolresta) Mataram Kombes Pol. Mustofa di Mataram, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk sejumlah jalur menuju kawasan wisata yang kerap menjadi tujuan warga merayakan "Lebaran Topat".
"Yang kemungkinan banyak dikunjungi itu di wilayah Pantai Tanjung Karang, Pantai Gading, Ampenan, dan Meninting. Karena dekat dengan makam Loang Baloq, tujuan peziarah saat 'Lebaran Topat'," kata Mustofa.
Dalam memantau pergerakan arus kendaraan menuju kawasan wisata tersebut, Mustofa meyakinkan bahwa Polresta Mataram telah menyiapkan posko penyekatan.
Posko tersebut berada di bundaran Metro, simpang empat Tanjung Karang, simpang lima Ampenan, simpang tiga Kebon Roek, dan simpang tiga Ireng.
"Nantinya, personel di posko penyekatan yang akan memberlakukan rekayasa lalu lintas. Ada tahapan, itu bergantung pada pergerakan kendaraan," ujarnya.
Apabila pergerakan kendaraan yang datang ke suatu objek wisata terpantau cukup padat, pihak kepolisian akan menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas.
"Seperti di bundaran Metro dan simpang empat Tanjung Karang, di sana akan diberlakukan sistem buka tutup," ucap dia.
Kepada personel di posko penyekatan, Mustofa juga memerintahkan untuk mengawasi kendaraan pikap bak terbuka yang mengangkut warga. Apabila ada yang demikian, personel harus memberikan sanksi tegas.
"Perjalanan tidak boleh dilanjutkan karena jelas hal demikian akan membahayakan keselamatan jiwa," katanya.
Begitu juga pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm dan berkendara secara ugal-ugalan.
"Yang menggunakan knalpot bising juga harus jadi perhatian. Apabila ditemukan, langsung berikan sanksi," kata Mustofa.
Kepala Polresta (Kapolresta) Mataram Kombes Pol. Mustofa di Mataram, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk sejumlah jalur menuju kawasan wisata yang kerap menjadi tujuan warga merayakan "Lebaran Topat".
"Yang kemungkinan banyak dikunjungi itu di wilayah Pantai Tanjung Karang, Pantai Gading, Ampenan, dan Meninting. Karena dekat dengan makam Loang Baloq, tujuan peziarah saat 'Lebaran Topat'," kata Mustofa.
Dalam memantau pergerakan arus kendaraan menuju kawasan wisata tersebut, Mustofa meyakinkan bahwa Polresta Mataram telah menyiapkan posko penyekatan.
Posko tersebut berada di bundaran Metro, simpang empat Tanjung Karang, simpang lima Ampenan, simpang tiga Kebon Roek, dan simpang tiga Ireng.
"Nantinya, personel di posko penyekatan yang akan memberlakukan rekayasa lalu lintas. Ada tahapan, itu bergantung pada pergerakan kendaraan," ujarnya.
Apabila pergerakan kendaraan yang datang ke suatu objek wisata terpantau cukup padat, pihak kepolisian akan menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas.
"Seperti di bundaran Metro dan simpang empat Tanjung Karang, di sana akan diberlakukan sistem buka tutup," ucap dia.
Kepada personel di posko penyekatan, Mustofa juga memerintahkan untuk mengawasi kendaraan pikap bak terbuka yang mengangkut warga. Apabila ada yang demikian, personel harus memberikan sanksi tegas.
"Perjalanan tidak boleh dilanjutkan karena jelas hal demikian akan membahayakan keselamatan jiwa," katanya.
Begitu juga pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm dan berkendara secara ugal-ugalan.
"Yang menggunakan knalpot bising juga harus jadi perhatian. Apabila ditemukan, langsung berikan sanksi," kata Mustofa.