Sebanyak 631 personel kepolisian amankan Lebaran Topat di Mataram

id lebaran topat, pengamanan, polresta mataram, tradisi masyarakat, idul fitri

Sebanyak 631 personel kepolisian amankan Lebaran Topat di Mataram

Kapolresta Mataram AKBP Hendro Purwoko (tengah) memberikan keterangan pers perihal pengamanan "Lebaran Topat" di Mataram, NTB, Senin (7/4/2025). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat melibatkan 631 personel pengamanan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat untuk mengawal perayaan tradisi "Lebaran Topat".

"Ratusan personel gabungan dari seluruh fungsi operasional termasuk unsur masyarakat ini kami libatkan untuk mendukung kelancaran pengamanan," kata Kepala Polresta Mataram AKBP Hendro Purwoko di Mataram, Senin.

Kapolresta Mataram mengatakan bahwa seluruh potensi gangguan keamanan menjadi fokus tugas personel pengamanan di lapangan.

"Yang diantisipasi pertama tentunya arus lalu lintas, kedua lokasi, kemudian manusia dalam hal ini kami antisipasi tindak kriminal," ujarnya.

Baca juga: Dua lokasi perayaan Lebaran Topat disiapkan di Mataram

Dengan segala kesiapan pengamanan, Kapolresta Mataram mengharapkan dukungan masyarakat untuk tetap waspada terhadap barang bawaan.

"Kami juga mengimbau masyarakat yang menikmati 'Lebaran Topat' di pinggir pantai agar berhati-hati dan memperhatikan sanak saudaranya ketika berenang di laut," ucap dia.

Apabila menemukan permasalahan, Kapolresta Mataram mengimbau masyarakat agar melaporkan kepada personel yang telah tersebar di seluruh lokasi pelaksanaan "Lebaran Topat".

Pemerintah Kota Mataram memusatkan perayaan tradisi tahunan masyarakat Suku Sasak usai satu pekan merayakan Idul Fitri tersebut di dua lokasi, yakni di Taman Wisata Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan Pantai Wisata Bintaro di Kecamatan Ampenan.

Baca juga: Polisi siapkan rekayasa lalu lintas saat Lebaran Topat di Mataram

Antusiasme masyarakat, khususnya di Pulau Lombok, merayakan tradisi yang identik dengan menyantap ketupat bersama di pesisir pantai ini cukup tinggi.

Masyarakat berbondong-bondong merayakannya dengan mendahului berziarah ke makam para leluhur, kemudian lanjut melaksanakan tradisi "Begibung Topat" (makan ketupat bersama) dan mengakhirinya dengan mandi di pantai sebagai simbol pembersihan diri untuk melengkapi kefitrahan usai puasa pada bulan Ramadan.

Baca juga: Polisi siapkan strategi pengamanan tradisi Lebaran Topat di Mataram
Baca juga: Lebaran Topat di Mataram digelar di dua lokasi