Mataram (ANTARA) - Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad seorang pemancing yang tewas terseret ombak di Pantai Sekepung, Desa Tatar, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Korban Suryana yang tenggelam saat memancing ikan ditemukan terdampar sejauh 8 kilometer di pesisir Pantai Ai Bage, Desa Tonggo dari lokasi kejadian," kata Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan, setelah dilakukan pencarian di hari keempat dengan melakukan penyisiran di pesisir pantai, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya anggota mengevakuasi dan membawanya ke Puskesmas Aikangkung.

"Korban merupakan warga Dusun Ai Betak, Desa Aikangkung yang dicari sejak hari Kamis (18/5)," katanya.

Peristiwa itu bermula ketika korban bersama mertuanya pergi mancing ikan di wilayah Pantai Sekepung. Setelah itu, tiba-tiba korban diterjang ombak dan terseret ke tengah laut hingga tenggelam.

"Saat memancing korban terseret arus ombak," katanya.

Melihat kejadian yang menimpa korban, mertuanya sempat berusaha memberikan pertolongan, namun tidak berhasil. Ia pun meminta bantuan ke warga sekitar untuk melakukan pencarian.

"Namun belum bisa ditemukan," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah Nusa Tenggara Barat pada peralihan musim kemarau 2023.

"Kecepatan angin maksimum mencapai 40 kilometer per jam," kata Prakirawan Stasiun Zaenudin Abdul Majid, Gede Dedy Krisnawan.

Potensi peningkatan kecepatan angin terjadi di sebagian wilayah di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur.

Selain itu, di Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.

"Masyarakat di imbau untuk tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti atap rumah berterbangan, pohon tumbang dan kerusakan fasilitas umum lainnya," katanya.

Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang setinggi 2 meter lebih di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat.

"Waspada dampak potensi gelombang di wilayah NTB yang mencapai 2 meter lebih," katanya.

BMKG juga menyatakan, kecepatan angin mencapai 27 knot dengan potensi tinggi gelombang di atas 2 meter lebih di selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan selat Sape bagian selatan dan Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Tim SAR cari pemancing tenggelam di Pantai Sumbawa Barat
Baca juga: Ajaib! Seorang pria Suriah ditemukan selamat pasca-gempa 6 Februari

"Warga yang ada di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap waspada terhadap dampak gelombang," katanya.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024