Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencanangkan 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) untuk mengoptimalkan deteksi dini dan pencegahan stunting.
"Tahun ini kami mencanangkan 12 kelurahan sebagai Kampung Berkualitas. Sehingga sampai saat ini ada 25 kelurahan yang dicanangkan sebagai Kampung KB," kata Sekretaris DPPKBP3APM Kota Palangka Raya Octavines S.K. Tarigan di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan 12 Kampung KB ini tersebar di lima kecamatan yang mana setiap kecamatan ada dua atau tiga Kampung KB. Dengan penambahan tersebut, saat ini dari 30 kelurahan yang ada di "Kota Cantik" --sebutan Palangka Raya, tinggal lima kelurahan yang belum dicanangkan sebagai Kampung KB.
Ia mengatakan penyelenggaraan Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program ini menekankan pada penguatan institusi keluarga dan masyarakat, melalui intervensi program dan kegiatan dengan pendekatan siklus kehidupan manusia.
Sebagai bagian dari penyelenggaraan Kampung KB adalah kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat kelurahan.
Kepala DPPKBP3APM Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan stunting harus dicegah sedini mungkin. Untuk itu, upaya pencegahan stunting mesti dilakukan mulai dari remaja, pada masa perencanaan kehamilan dan selama kehamilan, sampai ketika anak yang dilahirkan berusia dua tahun.
Ia mengimbau warga rutin membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh kembang anak senantiasa terpantau. Jika tumbuh kembang anak secara berkala dipantau, maka indikasi stunting bisa dideteksi sejak dini.
Baca juga: Muhadjir meminta semua pihak sinergi turunkan kasus stunting di daerah
Baca juga: ASN Mamasa Sulbar siap asuh anak stunting
Dalam kegiatan posyandu, warga juga bisa memperoleh informasi mengenai stunting serta mendapatkan manfaat dari program-program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mencegah dan menangani stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Selain menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, ia mengatakan, pemerintah kota menjalankan Program Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan risiko stunting.
"Tahun ini kami mencanangkan 12 kelurahan sebagai Kampung Berkualitas. Sehingga sampai saat ini ada 25 kelurahan yang dicanangkan sebagai Kampung KB," kata Sekretaris DPPKBP3APM Kota Palangka Raya Octavines S.K. Tarigan di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan 12 Kampung KB ini tersebar di lima kecamatan yang mana setiap kecamatan ada dua atau tiga Kampung KB. Dengan penambahan tersebut, saat ini dari 30 kelurahan yang ada di "Kota Cantik" --sebutan Palangka Raya, tinggal lima kelurahan yang belum dicanangkan sebagai Kampung KB.
Ia mengatakan penyelenggaraan Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program ini menekankan pada penguatan institusi keluarga dan masyarakat, melalui intervensi program dan kegiatan dengan pendekatan siklus kehidupan manusia.
Sebagai bagian dari penyelenggaraan Kampung KB adalah kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat kelurahan.
Kepala DPPKBP3APM Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan stunting harus dicegah sedini mungkin. Untuk itu, upaya pencegahan stunting mesti dilakukan mulai dari remaja, pada masa perencanaan kehamilan dan selama kehamilan, sampai ketika anak yang dilahirkan berusia dua tahun.
Ia mengimbau warga rutin membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh kembang anak senantiasa terpantau. Jika tumbuh kembang anak secara berkala dipantau, maka indikasi stunting bisa dideteksi sejak dini.
Baca juga: Muhadjir meminta semua pihak sinergi turunkan kasus stunting di daerah
Baca juga: ASN Mamasa Sulbar siap asuh anak stunting
Dalam kegiatan posyandu, warga juga bisa memperoleh informasi mengenai stunting serta mendapatkan manfaat dari program-program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mencegah dan menangani stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Selain menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, ia mengatakan, pemerintah kota menjalankan Program Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan risiko stunting.