Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membekali sebanyak 75 orang program pemagangan ke Jepang kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan program pemagangan ke Jepang ini tidak hanya berkontribusi pada perekonomian Indonesia, tetapi juga turut andil dalam memberikan kontribusi kepada perekonomian dan pembangunan Jepang.
"Tetap disiplin. Tanamkan nilai-nilai budaya Indonesia dan jangan tinggalkan ibadah selama di Jepang," ujar Gubernur NTB saat menutup Pelatihan Pra Pemberangkatan Angkatan 35-06/357 dan membuka Pelatihan Pra Pemberangkatan Angkatan 35-07/358 Program Pemagangan ke Jepang Kerjasama Kemnaker RI dan IM Japan di Aula Kantor BLKDLN Provinsi NTB di Mataram, Selasa.
Karena itu, Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB berpesan kepada peserta magang agar menjaga sikap yang baik sebagai duta bangsa Indonesia di Jepang. Diketahui 75 peserta Pelatihan Pra Pemberangkatan Tahap I berasal dari kabupaten dan kota di NTB. Di antaranya Kota Mataram 4 orang, Lombok Barat 11 orang, Lombok Timur 40 orang, Lombok Tengah 11 orang, Sumbawa 4 orang, Bima 2 orang dan Makassar sebanyak 3 orang.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan program magang Jepang sudah berlangsung sejak lama dan merupakan salah satu program yang mendukung program Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (PePADu Plus) dalam upaya menurunkan angka pengangguran terbuka.
Menurutnya, program pemagangan ke negeri Sakura Jepang ini, sangat membantu dalam menurunkan angka pengangguran. Karena setelah magang Jepang ini, peserta pemagangan bisa dipastikan tidak akan menganggur. Bahkan tidak sedikit yang telah menjadi pengusaha sukses.
"Peserta pemagangan ini nantinya selain mendapatkan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, juga akan mendapat modal wirausaha setelah selesai magang. Sehingga peserta pemagangan ini jika setelah pulang ke Indonesia, mereka bisa membangun usaha sendiri, menjadi wirausaha baru," ujarnya.
Menurutnya sistem inilah yang diterapkan juga pada program pemagangan dalam negeri. Melalui PePADU plus, lembaga pendidikan vokasi, lembaga kursus dan pendidikan kejuruan lainnya yang ada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga pelatihan vokasi dan produktivitas yang ada di bawah koordinasi Disnakertrans dan DuDI di bawah KADIN bersama asosiasi lainnya untuk bersinergi menyiapkan keahlian angkatan kerja sesuai tren industri saat ini dan ke depan.
"Dengan program PePADU Plus ini, lulusan dari lembaga pelatihan bisa terserap langsung ke dalam dunia kerja dan industri, baik sebagai pekerja produktif maupun menjadi wirausaha mandiri," katanya.
Sementara Sub Koordinator Pemagangan Luar Negeri Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker RI, Sutarno menyampaikan seleksi program pemagangan Kementerian Tenaga Kerja RI bekerja sama dengan IM Japan telah terjalin selama 30 tahun.
Selama kurun waktu tersebut, sebanyak 150 ribu pemuda Indonesia telah mengikuti program pemagangan di Jepang, di mana 39 ribu di antaranya tercatat masih aktif mengikuti pemagangan di Jepang. Program ini telah memberikan dampak penting bagi pengembangan diri peserta magang maupun bagi perekonomian nasional.
"Banyak manfaat yang diperoleh dari program pemagangan. Banyak alumni pemagangan setelah kembali ke Indonesia bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia, dan banyak juga alumni pemagangan yang memiliki usaha sendiri," katanya.
Baca juga: Mataram siapkan program pelatihan tenaga kerja mandiri
Baca juga: Pemkab Sumbawa programkan PBK untuk wujudkan 10.000 lapangan kerja
Ia menambahkan, selama ini Alumni pemagangan yang menjadi pengusaha telah membentuk perkumpulan dengan nama Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI). Hal ini menunjukkan bahwa alumni pemagangan Jepang tidak hanya memiliki bekal ilmu dan insentif, namun juga semangat untuk berwirausaha yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.
"Tetap disiplin. Tanamkan nilai-nilai budaya Indonesia dan jangan tinggalkan ibadah selama di Jepang," ujar Gubernur NTB saat menutup Pelatihan Pra Pemberangkatan Angkatan 35-06/357 dan membuka Pelatihan Pra Pemberangkatan Angkatan 35-07/358 Program Pemagangan ke Jepang Kerjasama Kemnaker RI dan IM Japan di Aula Kantor BLKDLN Provinsi NTB di Mataram, Selasa.
Karena itu, Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB berpesan kepada peserta magang agar menjaga sikap yang baik sebagai duta bangsa Indonesia di Jepang. Diketahui 75 peserta Pelatihan Pra Pemberangkatan Tahap I berasal dari kabupaten dan kota di NTB. Di antaranya Kota Mataram 4 orang, Lombok Barat 11 orang, Lombok Timur 40 orang, Lombok Tengah 11 orang, Sumbawa 4 orang, Bima 2 orang dan Makassar sebanyak 3 orang.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan program magang Jepang sudah berlangsung sejak lama dan merupakan salah satu program yang mendukung program Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (PePADu Plus) dalam upaya menurunkan angka pengangguran terbuka.
Menurutnya, program pemagangan ke negeri Sakura Jepang ini, sangat membantu dalam menurunkan angka pengangguran. Karena setelah magang Jepang ini, peserta pemagangan bisa dipastikan tidak akan menganggur. Bahkan tidak sedikit yang telah menjadi pengusaha sukses.
"Peserta pemagangan ini nantinya selain mendapatkan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, juga akan mendapat modal wirausaha setelah selesai magang. Sehingga peserta pemagangan ini jika setelah pulang ke Indonesia, mereka bisa membangun usaha sendiri, menjadi wirausaha baru," ujarnya.
Menurutnya sistem inilah yang diterapkan juga pada program pemagangan dalam negeri. Melalui PePADU plus, lembaga pendidikan vokasi, lembaga kursus dan pendidikan kejuruan lainnya yang ada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga pelatihan vokasi dan produktivitas yang ada di bawah koordinasi Disnakertrans dan DuDI di bawah KADIN bersama asosiasi lainnya untuk bersinergi menyiapkan keahlian angkatan kerja sesuai tren industri saat ini dan ke depan.
"Dengan program PePADU Plus ini, lulusan dari lembaga pelatihan bisa terserap langsung ke dalam dunia kerja dan industri, baik sebagai pekerja produktif maupun menjadi wirausaha mandiri," katanya.
Sementara Sub Koordinator Pemagangan Luar Negeri Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker RI, Sutarno menyampaikan seleksi program pemagangan Kementerian Tenaga Kerja RI bekerja sama dengan IM Japan telah terjalin selama 30 tahun.
Selama kurun waktu tersebut, sebanyak 150 ribu pemuda Indonesia telah mengikuti program pemagangan di Jepang, di mana 39 ribu di antaranya tercatat masih aktif mengikuti pemagangan di Jepang. Program ini telah memberikan dampak penting bagi pengembangan diri peserta magang maupun bagi perekonomian nasional.
"Banyak manfaat yang diperoleh dari program pemagangan. Banyak alumni pemagangan setelah kembali ke Indonesia bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia, dan banyak juga alumni pemagangan yang memiliki usaha sendiri," katanya.
Baca juga: Mataram siapkan program pelatihan tenaga kerja mandiri
Baca juga: Pemkab Sumbawa programkan PBK untuk wujudkan 10.000 lapangan kerja
Ia menambahkan, selama ini Alumni pemagangan yang menjadi pengusaha telah membentuk perkumpulan dengan nama Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI). Hal ini menunjukkan bahwa alumni pemagangan Jepang tidak hanya memiliki bekal ilmu dan insentif, namun juga semangat untuk berwirausaha yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.