Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah di Nusa Tenggara Barat. Melalui Rumah BUMN (RB) Lombok Barat, PLN menjalankan program pelatihan bagi mitra binaan secara berkelanjutan dalam membina mitra binaan yang tersebar di NTB.
Dalam beberapa tahun terakhir, program ini telah menjadi tulang punggung dalam upaya PLN untuk mendorong perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat.
Salah satu pelaku usaha pemilik Warung Natu di Punia, Kota Mataram bernama Rian Ardiansyah menjelaskan beragam program yang diberikan sejak dirinya bergabung dengan RB Lombok Barat berdampak nyata bagi usahanya. Ryan mengaku sebelum menjadi mitra binaan PLN, akses relasi yang dimilikinya sangat terbatas yang berdampak pada penjualan usahanya.
"Sebelum kami bergabung dengan RB BUMN, relasi kami sangat terbatas, namun setelah masuk menjadi mitra binaan, alhamdulillah kami memiliki koneksi yang berkualitas dan berdampak juga pada penjualan kami," katanya.
Ia juga menjelaskan usahanya ini telah berdiri sejak tahun 2016, namun baru di bulan Maret 2023 bergabung menjadi binaan RB Lombok Barat. Dengan menu andalannya berupa produk makanan gimbab dan corn Dog, kini usahanya telah melakukan berbagai kampanye penjualan termasuk pemasaran melalui marketplace, diantaranya Gofood dan Grabfood.
"Banyak terima kasih kepada PLN atas supportnya dan memberikan kesempatan kepada kami bergabung dengan Rumah BUMN Lombok Barat. Omset kami saat ini sudah naik rata-rata Rp5 juta rupiah per bulan," ucap Ryan.
Hal yang sama diungkapkan juga oleh Nuraini, pemilik usaha kuliner Manha99 Pisang Sale Labuapi, Lombok Barat yang juga bergabung sebagai mitra binaan. Nuraini mengaku banyak mendapat bimbingan dari RB Lobar dalam mengembangkan bisnis kulinernya.
"Sebelum menjadi mitra binaan RB Lobar, penjualan kami stagnan. Namun setelah bergabung di RB Lobar, kami dibina teknik marketing yang alhamdulillah sangat membantu kami dalam hal penjualan dengan peningkatan mencapai 100 persen," tutur Nuraini.
Berdiri pada tahun 2015, Nuraini menjelaskan mengambil bahan baku pisang yang digunakannya adalah pisang ijo atau pisang lumut yang terkenal manis pisangnya bukan dari gula dari Kabupaten Lombok Utara.
Dengan bahan baku yang baik, Nuraini berhasil membuat produk olahan terbaru kami stik pisang dengan berbagai varian, seperti rasa jagung manis dan cokelat. Pemasarannya pun di toko oleh-oleh dan menjadi oleh-oleh umroh atau haji.
"Terima kasih PLN untuk bimbingan yang diberikan kepada kami, menjadi modal yang sangat baik untuk kami bisa terus mengembangkan usaha kami ini. Saya sangat senang karena bisnis yang saya geluti ini, khususnya sale dan rebon serbaguna semakin berkembang dengan omset sekitar Rp5 juta per bulan," ucap Nuraini.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari program TJSL ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan.
Menurutnya, PLN telah mengadakan berbagai pelatihan keterampilan dan pendampingan bisnis untuk mitra binaan, dengan fokus pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan penghasilan yang berkelanjutan.
"Dalam kolaborasi dengan mitra binaan, PLN memberikan bimbingan dan sumber daya untuk membantu mereka meningkatkan kualitas produk, manajemen bisnis, serta akses pasar yang lebih luas," katanya.
Melalui RB Lombok Barat, PLN tidak hanya berperan sebagai penyedia listrik terpercaya, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
PLN juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah mitra binaan yang terdiri dari kelompok masyarakat, UMKM, lembaga sosial, dan organisasi nirlaba yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.
"Dengan adanya RB Lobar ini, kami berharap para pelaku usaha semakin maju, omsetnya semakin meningkat dan kegiatan ekonomi dapat tumbuh, yang tentunya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat di NTB," ujar Sudjarwo.
Dalam beberapa tahun terakhir, program ini telah menjadi tulang punggung dalam upaya PLN untuk mendorong perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat.
Salah satu pelaku usaha pemilik Warung Natu di Punia, Kota Mataram bernama Rian Ardiansyah menjelaskan beragam program yang diberikan sejak dirinya bergabung dengan RB Lombok Barat berdampak nyata bagi usahanya. Ryan mengaku sebelum menjadi mitra binaan PLN, akses relasi yang dimilikinya sangat terbatas yang berdampak pada penjualan usahanya.
"Sebelum kami bergabung dengan RB BUMN, relasi kami sangat terbatas, namun setelah masuk menjadi mitra binaan, alhamdulillah kami memiliki koneksi yang berkualitas dan berdampak juga pada penjualan kami," katanya.
Ia juga menjelaskan usahanya ini telah berdiri sejak tahun 2016, namun baru di bulan Maret 2023 bergabung menjadi binaan RB Lombok Barat. Dengan menu andalannya berupa produk makanan gimbab dan corn Dog, kini usahanya telah melakukan berbagai kampanye penjualan termasuk pemasaran melalui marketplace, diantaranya Gofood dan Grabfood.
"Banyak terima kasih kepada PLN atas supportnya dan memberikan kesempatan kepada kami bergabung dengan Rumah BUMN Lombok Barat. Omset kami saat ini sudah naik rata-rata Rp5 juta rupiah per bulan," ucap Ryan.
Hal yang sama diungkapkan juga oleh Nuraini, pemilik usaha kuliner Manha99 Pisang Sale Labuapi, Lombok Barat yang juga bergabung sebagai mitra binaan. Nuraini mengaku banyak mendapat bimbingan dari RB Lobar dalam mengembangkan bisnis kulinernya.
"Sebelum menjadi mitra binaan RB Lobar, penjualan kami stagnan. Namun setelah bergabung di RB Lobar, kami dibina teknik marketing yang alhamdulillah sangat membantu kami dalam hal penjualan dengan peningkatan mencapai 100 persen," tutur Nuraini.
Berdiri pada tahun 2015, Nuraini menjelaskan mengambil bahan baku pisang yang digunakannya adalah pisang ijo atau pisang lumut yang terkenal manis pisangnya bukan dari gula dari Kabupaten Lombok Utara.
Dengan bahan baku yang baik, Nuraini berhasil membuat produk olahan terbaru kami stik pisang dengan berbagai varian, seperti rasa jagung manis dan cokelat. Pemasarannya pun di toko oleh-oleh dan menjadi oleh-oleh umroh atau haji.
"Terima kasih PLN untuk bimbingan yang diberikan kepada kami, menjadi modal yang sangat baik untuk kami bisa terus mengembangkan usaha kami ini. Saya sangat senang karena bisnis yang saya geluti ini, khususnya sale dan rebon serbaguna semakin berkembang dengan omset sekitar Rp5 juta per bulan," ucap Nuraini.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari program TJSL ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan.
Menurutnya, PLN telah mengadakan berbagai pelatihan keterampilan dan pendampingan bisnis untuk mitra binaan, dengan fokus pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan penghasilan yang berkelanjutan.
"Dalam kolaborasi dengan mitra binaan, PLN memberikan bimbingan dan sumber daya untuk membantu mereka meningkatkan kualitas produk, manajemen bisnis, serta akses pasar yang lebih luas," katanya.
Melalui RB Lombok Barat, PLN tidak hanya berperan sebagai penyedia listrik terpercaya, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
PLN juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah mitra binaan yang terdiri dari kelompok masyarakat, UMKM, lembaga sosial, dan organisasi nirlaba yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.
"Dengan adanya RB Lobar ini, kami berharap para pelaku usaha semakin maju, omsetnya semakin meningkat dan kegiatan ekonomi dapat tumbuh, yang tentunya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat di NTB," ujar Sudjarwo.