Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan meminta mahasiswa Universitas Garut yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk bisa menyosialisasikan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah kepada masyarakat pelosok agar tidak menjadi korban TPPO.

"Banyak hal-hal yang terjadi di masyarakat akibat kemiskinan, mereka tidak pernah paham bagaimana bekerja di luar negeri, sehingga begitu dia bekerja menggunakan cara-cara yang tidak legal, akhirnya menyusahkan kelak di kemudian hari," kata Rudy Gunawan saat pelepasan 1.253 mahasiswa KKN Universitas Garut (Uniga) tahun 2023 di Kampus Uniga, Kabupaten Garut, Selasa.

Ia menuturkan mahasiswa dari berbagai fakultas sudah harus siap menjawab beragam persoalan masyarakat, termasuk tentang TPPO yang harus diwaspadai oleh semua pihak. Khususnya persoalan saat ini yang menjadi perhatian pemerintah, kata Bupati, yakni TPPO yang tentunya ada masyarakat Garut masih tertarik menjadi pekerja migran dengan melalui jalur ilegal.

Mahasiswa, kata dia, bisa menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan program dan aturan yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bekerja di luar negeri secara resmi dan aman. "Itu (pekerja migran di daerah) banyak yang menggunakan jalur tikus, padahal negara memberikan satu regulasi yang memberikan kemudahan kepada siapapun yang mau bekerja di luar negeri," katanya.

Bupati menambahkan keberadaan mahasiswa KKN di tengah masyarakat tentunya harus menjadi agen perubahan bagi masyarakat maupun daerah tempat pelaksanaan KKN agar menjadi lebih baik. Ia berharap mahasiswa yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dapat memberikan solusi melalui pemikiran-pemikiran intelektual sesuai dengan keilmuannya. "Saya berharap di KKN ini kalian menjadi bagian untuk mengajarkan pemikiran-pemikiran analitis kepada pemuda atau masyarakat di sana," katanya.

Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin menambahkan, peserta KKN harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan tetap memperhatikan kearifan lokal yang ada, dan juga memiliki hasil yang jelas.

Baca juga: Mahasiswa Unram 'menduniakan' Seruling Kesik di kancah internasional
Baca juga: Akademisi Papua Barat sarankan susun peta jalan ekowisata

"Nanti produknya harus ada jelas, ada 'output', 'outcome'-nya jelas dalam bentuk publikasi, saran-saran kepada pemerintah, supaya KKN itu benar-benar memberikan manfaat untuk semuanya," kata Rektor.

 

Pewarta : Feri Purnama
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024