Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar sosialisasi antisipasi dampak cuaca ekstrem El Nino kepada para petani dalam rangka menentukan rencana tanam yang baik dan meningkatkan produksi hasil pertanian. "Petani harus mengikuti aturan pola tanam," kata Bupati Kabupaten Lombok Tengah, H Lalu Fathul Bahri usai membuka acara sosialisasi tersebut di kantor bupati setempat, Rabu.
Ia mengatakan pola tanam di Kabupaten Lombok Tengah yang telah disepakati,yakni padi-padi-palawija yang diharapkan pola tanam tersebut harus dipatuhi, sehingga produksi pertanian di Lombok Tengah terus meningkat. "Siklus bakteri dalam tanah akan mati pada musim tanam pertama,"katanya.
Oleh karena itu, pola tanam tersebut sangat penting, sehingga hasil pertanian lebih maksimal. Kabupaten Lombok Tengah diharapkan menjadi daerah cadangan pangan nasional, terlebih dengan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. "Lombok Tengah diharapkan menjadi daerah pendukung pangan nasional," katanya.
Ia juga berharap kepada para petugas pengairan untuk terus berkolaborasi dengan para petani, sehingga kebutuhan air untuk pertanian bisa lebih maksimal dalam menghadapi musim tanam baik saat musim kemarau. "Mari kita terus bersinergi, sehingga produksi pertanian di Lombok Tengah bisa meningkatkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin mengatakan sosialisasi sebagai salah satu upaya membangun kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak El Nino yang bakal menimbulkan kekeringan dan merugikan para petani khususnya. "Tujuan agar petani siap hadapi dampak perubahan iklim El Nino," katanya.
Baca juga: Sulsel tambah tanam padi 80.619 ha hadapi dampak el nino
Baca juga: Mendagri minta daerah salurkan bansos
Ia mengatakan, perubahan El Nino ini terjadi secara global, sehingga para petani di Lombok Tengah diharapkan dapat melakukan langkah - langkah antisipasi untuk mencegah gagal panen sebelum melakukan penanaman. Informasi kondisi cuaca sangat penting di bidang pertanian, sehingga masyarakat atau para petani dapat melakukan penyesuaian pola tanam. "Masyarakat harus bisa menyesuaikan pola tanam dalam cuaca ekstrem El Nino ini," katanya.
Ia mengatakan pola tanam di Kabupaten Lombok Tengah yang telah disepakati,yakni padi-padi-palawija yang diharapkan pola tanam tersebut harus dipatuhi, sehingga produksi pertanian di Lombok Tengah terus meningkat. "Siklus bakteri dalam tanah akan mati pada musim tanam pertama,"katanya.
Oleh karena itu, pola tanam tersebut sangat penting, sehingga hasil pertanian lebih maksimal. Kabupaten Lombok Tengah diharapkan menjadi daerah cadangan pangan nasional, terlebih dengan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. "Lombok Tengah diharapkan menjadi daerah pendukung pangan nasional," katanya.
Ia juga berharap kepada para petugas pengairan untuk terus berkolaborasi dengan para petani, sehingga kebutuhan air untuk pertanian bisa lebih maksimal dalam menghadapi musim tanam baik saat musim kemarau. "Mari kita terus bersinergi, sehingga produksi pertanian di Lombok Tengah bisa meningkatkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin mengatakan sosialisasi sebagai salah satu upaya membangun kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak El Nino yang bakal menimbulkan kekeringan dan merugikan para petani khususnya. "Tujuan agar petani siap hadapi dampak perubahan iklim El Nino," katanya.
Baca juga: Sulsel tambah tanam padi 80.619 ha hadapi dampak el nino
Baca juga: Mendagri minta daerah salurkan bansos
Ia mengatakan, perubahan El Nino ini terjadi secara global, sehingga para petani di Lombok Tengah diharapkan dapat melakukan langkah - langkah antisipasi untuk mencegah gagal panen sebelum melakukan penanaman. Informasi kondisi cuaca sangat penting di bidang pertanian, sehingga masyarakat atau para petani dapat melakukan penyesuaian pola tanam. "Masyarakat harus bisa menyesuaikan pola tanam dalam cuaca ekstrem El Nino ini," katanya.