Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat memutuskan untuk melanjutkan upaya pencarian terhadap Bilal, balita berusia 4 tahun yang dilaporkan terseret arus sungai di Kelurahan Pejeruk Ampenan.
"Meskipun Tim SAR Mataram beserta pihak terkait lain sudah resmi menghentikan pencarian pada Sabtu (9/12), namun kami masih tetap berupaya," kata Kepala BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Upaya pencarian dilakukan tim BPBD Mataram sambil memantau kondisi debit air sungai dan ketinggian gelombang di kawasan pesisir selama anomali cuaca.
"Pencarian lanjutan dilakukan sebagai ikhtiar dari pihak keluarga dan masyarakat dengan harapan semoga korban bisa ditemukan bagaimanapun kondisinya," katanya.
Bilal hilang ketika bersama saudaranya bermain di pinggir sungai yang tidak jauh dari rumahnya pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Operasi pencarian dilakukan Basarnas bersama BPBD, TNI/Polri, masyarakat, dan keluarga dengan menyisir sungai hingga ke areal laut.
Namun selama tujuh hari pencarian tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, sehingga pada Sabtu (9/12) sore Basarnas memutuskan menghentikan pencarian.
Baca juga: Seorang bocah 2,5 tahun tewas terseret arus sungai di Lombok Tengah
Baca juga: Bermain bola, siswa SD asal Kelayu Lombok Timur hilang di sungai
Mahfuddin mengimbau masyarakat agar waspada terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi akibat anomali cuaca.
"Ketika terjadi cuaca ekstrem, masyarakat hendaknya kurangi aktivitas di luar rumah terutama warga yang berada di pinggir sungai," katanya.
"Meskipun Tim SAR Mataram beserta pihak terkait lain sudah resmi menghentikan pencarian pada Sabtu (9/12), namun kami masih tetap berupaya," kata Kepala BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Upaya pencarian dilakukan tim BPBD Mataram sambil memantau kondisi debit air sungai dan ketinggian gelombang di kawasan pesisir selama anomali cuaca.
"Pencarian lanjutan dilakukan sebagai ikhtiar dari pihak keluarga dan masyarakat dengan harapan semoga korban bisa ditemukan bagaimanapun kondisinya," katanya.
Bilal hilang ketika bersama saudaranya bermain di pinggir sungai yang tidak jauh dari rumahnya pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Operasi pencarian dilakukan Basarnas bersama BPBD, TNI/Polri, masyarakat, dan keluarga dengan menyisir sungai hingga ke areal laut.
Namun selama tujuh hari pencarian tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, sehingga pada Sabtu (9/12) sore Basarnas memutuskan menghentikan pencarian.
Baca juga: Seorang bocah 2,5 tahun tewas terseret arus sungai di Lombok Tengah
Baca juga: Bermain bola, siswa SD asal Kelayu Lombok Timur hilang di sungai
Mahfuddin mengimbau masyarakat agar waspada terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi akibat anomali cuaca.
"Ketika terjadi cuaca ekstrem, masyarakat hendaknya kurangi aktivitas di luar rumah terutama warga yang berada di pinggir sungai," katanya.