Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo meyakini Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar untuk memajukan kerja sama Selatan-Selatan, salah satunya melalui hilirisasi produk baterai.
"(Kerja sama) selatan-selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya SDA yang sangat bagus, ambil satu saja teknologi baterai," kata Ganjar saat menanggapi pernyataan Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Kerja sama Selatan-Selatan merupakan istilah historis yang digunakan oleh para pembuat kebijakan dan akademisi untuk menggambarkan pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang yang juga dikenal sebagai negara-negara selatan global.
Ganjar menyebut potensi hilirisasi produk baterai sangat terbuka lebar mengingat Indonesia menjadi salah satu penghasil nikel yang besar di dunia.
"Kalau kita akan bekerja sama dengan Selatan-Selatan nikel kita miliki, tapi boksit kita bisa berbagi dengan negara lain. Ada juga litium, umpamanya dengan Argentina," kata dia.
Jika Indonesia berkonsentrasi penuh untuk menggenjot potensi hilirisasi baterai ini, maka menurutnya akan menjadi kekuatan besar bagi perekonomian di Tanah Air.
"Ini nanti akan membuka lapangan kerja dan kita menjemput bola dengan SDM yang unggul maka akan berimbas juga kepada rakyat kecil karena membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Baca juga: Ganjar komitmen hadirkan sistem pertahanan 5.0 di debat capres
Baca juga: Ganjar usung redefinisi politik luar negeri bebas aktif di debat capres
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
"(Kerja sama) selatan-selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya SDA yang sangat bagus, ambil satu saja teknologi baterai," kata Ganjar saat menanggapi pernyataan Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
Kerja sama Selatan-Selatan merupakan istilah historis yang digunakan oleh para pembuat kebijakan dan akademisi untuk menggambarkan pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang yang juga dikenal sebagai negara-negara selatan global.
Ganjar menyebut potensi hilirisasi produk baterai sangat terbuka lebar mengingat Indonesia menjadi salah satu penghasil nikel yang besar di dunia.
"Kalau kita akan bekerja sama dengan Selatan-Selatan nikel kita miliki, tapi boksit kita bisa berbagi dengan negara lain. Ada juga litium, umpamanya dengan Argentina," kata dia.
Jika Indonesia berkonsentrasi penuh untuk menggenjot potensi hilirisasi baterai ini, maka menurutnya akan menjadi kekuatan besar bagi perekonomian di Tanah Air.
"Ini nanti akan membuka lapangan kerja dan kita menjemput bola dengan SDM yang unggul maka akan berimbas juga kepada rakyat kecil karena membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Baca juga: Ganjar komitmen hadirkan sistem pertahanan 5.0 di debat capres
Baca juga: Ganjar usung redefinisi politik luar negeri bebas aktif di debat capres
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.