Lombok Barat (Antara NTB) - Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menyempatkan diri mengecek kondisi tujuh orang pasien penderita malaria yang dirawat di Puskesmas Gerung, Rabu.

"Saya datang ke sini (puskesmas) karena memperoleh informasi adanya beberapa pasien yang positif malaria. Saya mau tahu kondisinya seperti apa dan bagaimana perawatannya," kata bupati yang biasa disapa Ojan ini.

Ia berharap agar pihak Puskesmas Gerung segera menindaklanjuti kejadian tersebut karena dikhawatirkan berakibat pada penularan yang massif.

"Segera tindaklanjuti, jangan sampai penyebarannya cepat," ujar pria yang resmi menjabat sebagai Bupati Lombok Barat menggantikan H Zaini Arony sejak 6 April 2016.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Puskesmas Gerung, Andangsari, mengaku kaget dengan adanya pasien positif malaria di wilayah kerjanya.

Kejadian tersebut juga tergolong serempak karena menyerang lebih dari satu orang warga. Padahal Lombok Barat sudah dinyatakan nol malaria.

"Kami akan segera melakukan tindakan preventif agar penyakit malaria tersebut tidak menyebar secara massif," katanya.

Setelah melakukan penyelidikan, kata dia, ketiga pasien penderita malaria asal Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, baru beberapa hari lalu tiba di kampung halamannya dari Kota Sentani, Papua. Mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Ketiga adalah Amaq Pogoh (44), Ratimah (29), dan Udin (16). Saat ini, ketiganya dalam kondisi lemas karena demam tinggi.

Sementara itu, Amak Pogoh, yang dimintai keterangannya mengaku salah seorang dari teman seperantauannya meninggal dunia akibat malaria yang diderita.

"Jenazahnya sudah dipulangkan dari Papua ke kampung halaman," katanya. (*)

Pewarta :
Editor : Awaludin
Copyright © ANTARA 2024