Warga Lombok Tengah diminta bijak gunakan media sosial

id Lombok Tengah ,Lombok Barat ,NTB

Warga Lombok Tengah diminta bijak gunakan media sosial

Kepala Bangkespoldagri Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, Murdi (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta warga untuk bijak menggunakan media sosial dalam menanggapi konflik antara warga setempat dengan masyarakat di kawasan Senggigi, Lombok Barat.

"Warga harus bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak menggiring pembaca menilai wilayah ini tidak kondusif," kata Kepala Bangkespoldagri Kabupaten Lombok Tengah, Murdi di Praya, Jumat.

Sejumlah kelompok warga dari Desa Rambitan, Kabupaten Lombok Tengah melakukan aksi penyerangan atau berbuat anarkis terhadap warga di Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (10/5), karena kesalahpahaman.

"Proses mediasi sedang dilakukan untuk mencegah dampak sosial dan untuk proses lainnya tetap diserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Ia mengatakan kedua wilayah tersebut merupakan daerah pariwisata, baik itu Lombok Tengah maupun Lombok Barat, sehingga diharapkan semua masyarakat untuk menjaga situasi kondusif wilayah untuk kemajuan pariwisata di NTB.

"Kalau wilayah kita tidak kondusif, tidak ada wisatawan yang mau datang," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada masyarakat untuk tidak membangun narasi yang tidak jelas di media sosial maupun di media massa yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas, karena mereka yang memberikan pendapat tidak ada di lokasi kejadian.

"Bijaklah dalam menggunakan media sosial, agar pariwisata kita tetap maju dan ekonomi masyarakat terus tumbuh," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Resor(Polres) Lombok Barat mengidentifikasi para pelaku yang melakukan aksi penyerangan atau berbuat anarkis terhadap warga di Dusun Montong, Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (10/5) malam.

"Jadi, tindak lanjut kejadian di Montong Buwuh, kami saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Mudah-mudahan pelaku bisa teridentifikasi dengan cepat," kata Kepala Polres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi.

Selain saksi, pemeriksaan dilakukan terhadap media perekam, salah satunya CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Ia memastika menangani persoalan ini dengan serius. Bahkan, guna mengungkap kasus ini pihaknya berkolaborasi dengan Polda NTB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pihaknya telah mengetahui motif dari aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok warga dari wilayah Lombok Tengah.

"Jadi, ini berawal dari ketersinggungan warga terhadap aksi pengendara yang berboncengan melintas di jalan raya Meninting. Mereka datang dari arah Senggigi menuju Mataram," ujarnya.

Karena tersinggung, warga di sekitar lokasi kejadian mengejar pengendara yang berboncengan, hingga terjadi perselisihan.

"Setelah diingatkan, mereka (pengendara) pulang. Dari rumahnya, kemudian mereka bawa warga yang jumlahnya kurang lebih 50 orang dengan truk, menyerang Montong Buwuh," ucap dia.

Akibat dari aksi tersebut, Gede Junaedi membenarkan adanya dua korban dari warga Montong Buwuh yang mengalami luka dalam aksi penyerangan tersebut.

"Untuk yang satu, mengalami luka di tangan, satunya lagi luka di bagian belakang kepala. Keduanya sudah mendapatkan perawatan medis, dan mereka sudah melapor ke Polda NTB," katanya.