Dompu (ANTARA) - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu Sirajuddin mendesak pemerintah daerah untuk segera menuntaskan nomenklatur pendirian dan kepastian keberadaan SMPN 3 Kilo di di Dusun Kambu, Desa Mbuju .
"Kami minta pemda Dompu untuk segera menyelesaikan kelengkapan pendirian dan tempat SMPN berada," katanya pada Antara, Rabu.
Menurutnya, dengan adanya SMPN 3 Kilo sangat penting guna mendukung sumber daya manusia di kecamatan yang berada di ujung utas Kabupaten Dompu ini.
"Sebagai wakil rakyat yang berasal dari Kilo, secara pribadi saya akan pasang badan mengawal dan menuntaskan pendirian sekolah ini," tegasnya.
Baca juga: Bupati Dompu terpilih Bambang Firdaus janjikan perbaikan ekonomi
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, keberadaan SMPN 3 yang berada di Dusun Kambu, Desa Mbuju ini akan menjadi tonggak sejarah dan kemajuan untuk Kilo ke depan.
"Karena di Kecamatan Kilo itu hanya memiliki dua SMP Negeri dan satunya berstatus Satu Atap (Satap). Sementara di sana ada 18 SDN dan 1 sekolah dasar swasta," paparnya.
"Dan hanya di Kecamatan Kilo saja yang memiliki 5 SMP swasta yakni 4 SMP PGRI dan satu Madrasah Tsanawiyah," sambung wakil anggota dewan dua periode ini.
Baca juga: Pemkab Dompu didesak bangun rumah rehabilitasi korban narkoba
Lebih lanjut, ia menuturkan, keberadaan sekolah menengah negeri ini juga akan membantu distribusi guru dan tenaga pendidik serta siswa secara merata.
"Semangat keberadaan sekolah baru ini tujuannya untuk mendekatkan akses pendidikan, pemerataan pembangunan yang berkelanjutan dan mendukung sarjana-sarjana untuk mengabdi dan bekerja disana," beber Ketua Komisi I ini.
Dirinya tidak menampik masih adanya pro kontra soal keberadaan sekolah itu. "Ada memang sebagian kecil masyarakat yang masih mempermasalahkan dan mencari celah untuk menggagalkan. Untuk itu, sekali lagi kami desak segera Pemda memastikan sampai sekolah itu berdiri tegak," harapnya.
Sebagai informasi, SMPN 3 Kilo berdiri awal tahun 2024 dan untuk sementara beroperasi menumpang di SDN 08 Kilo. Adapun jumlah siswa 60-an dengan tiga rombel belajar kelas 7-kelas 9. Proses PKBM nya berjalan normal dengan dukungan tenaga guru dan tenaga kependidikan yang berada di desa setempat.