Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Perum Bulog menggelar kegiatan pasar murah di sejumlah tempat guna menekan inflasi, terutama akibat kenaikan harga beras di wilayah itu.
Staf Ahli Wali Kota Bima Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sukarno mengatakan operasi pasar murah ini untuk menekan inflasi di daerah setempat.
"Alhamdulillah, masyarakat cukup ramai berbelanja, karena komoditi yang dijual di sini di bawah harga pasar," ujarnya saat meninjau operasi pasar murah bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Bima dalam siaran pers diterima di Mataram, Minggu.
Ia menjelaskan operasi pasar murah ini menjual beragam komoditi bahan pokok yang dijual di bawah harga pasar. Masyarakat, katanya, antusias berbelanja di operasi pasar murah yang dipusatkan di halaman Convention Hall Paruga Nae Kota Bima.
Sukarno menyatakan operasi pasar murah ini murni kolaborasi antara Pemerintah Kota Bima dengan Perum Bulog Cabang Bima.
"Harga beras yang dijual di operasi pasar murah dengan harga Rp10.400 per kilogram. Rata-rata masyarakat membelinya masing-masing 10 kilogram per KK," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur NTB panen raya padi jaga persediaan beras
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Ia berharap, melalui operasi pasar murah ini, harga komoditi bahan pokok di pasaran stabil dan tidak ada gejolak, apalagi memasuki Ramadhan. Berdasarkan data BPS Statistik NTB, inflasi Kota Bima, Februari 2024 year on year (y-on-y) sebesar 2,39 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 15,16, sedangkan tingkat inflasi month to month Februari 2024 sebesar 0,12 persen.
Staf Ahli Wali Kota Bima Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sukarno mengatakan operasi pasar murah ini untuk menekan inflasi di daerah setempat.
"Alhamdulillah, masyarakat cukup ramai berbelanja, karena komoditi yang dijual di sini di bawah harga pasar," ujarnya saat meninjau operasi pasar murah bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Bima dalam siaran pers diterima di Mataram, Minggu.
Ia menjelaskan operasi pasar murah ini menjual beragam komoditi bahan pokok yang dijual di bawah harga pasar. Masyarakat, katanya, antusias berbelanja di operasi pasar murah yang dipusatkan di halaman Convention Hall Paruga Nae Kota Bima.
Sukarno menyatakan operasi pasar murah ini murni kolaborasi antara Pemerintah Kota Bima dengan Perum Bulog Cabang Bima.
"Harga beras yang dijual di operasi pasar murah dengan harga Rp10.400 per kilogram. Rata-rata masyarakat membelinya masing-masing 10 kilogram per KK," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur NTB panen raya padi jaga persediaan beras
Baca juga: Empat ton beras murah disiapkan saat pasar rakyat di Teras Udayana Mataram
Ia berharap, melalui operasi pasar murah ini, harga komoditi bahan pokok di pasaran stabil dan tidak ada gejolak, apalagi memasuki Ramadhan. Berdasarkan data BPS Statistik NTB, inflasi Kota Bima, Februari 2024 year on year (y-on-y) sebesar 2,39 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 15,16, sedangkan tingkat inflasi month to month Februari 2024 sebesar 0,12 persen.