Bangkalan (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) dengan menekan tombol sirine di jalan penghubung jembatan sisi Madura, Rabu.

Penekanan tombol sirine sebagai penanda pemanfaatan jembatan sepanjang 5.438 meter itu dilakukan Yudhoyono didampingi istri Ani Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Komunikasi dan Informatik Muhammad Nuh.

Presiden kemudian menandatangani sampul hari pertama prangko bergambar Suramadu dan menyampaikan pidato yang diantaranya berisis ungkapan terima kasih kepada anak bangsa yang mampu mempersembahkan karya terbaik di tengah situasi krisis ekonomi.

"Di saat kita dilanda krisis demi krisis, tapi anak bangsa kita telah mampu mempersembahkan karya terbaik," katanya disambut tepuk tangan membahana hadirin yang memadati tenda besar tempat acara berlangsung.

"Silakan tepuk tangan, kita harus bangga terhadap anak bangsa sendiri," kata Yudhoyono sambil tersenyum.

Presiden tiba di lokasi acara di Dusun Sumber Wungu, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, tepat pukul 10.05 WIB atau terlambat 10 menit dari jadwal semula.

Presiden dan rombongan disuguhi tari "Muang Sangkal" yang dibawakan 15 penari putri dari Surabaya dan Madura yang merupakan tarian ungkapan masyarakat Madura dalam menyambut tamu agung dan peresmian peristiwa penting.

Presiden yang datang dan meninggalkan tempat acara dengan melalui Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura itu, juga meninjau "display" rencana pengembangan wilayah Suramadu. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024