Mataram (ANTARA) - Satu orang calon haji (Calhaj) dari kloter 4 asal Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci, Arab Saudi.
"Meninggal karena serangan jantung," kata Plt Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag NTB Azharuddin di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan calon haji yang meninggal ini atas nama Salamah yang tergabung dalam kloter 4 asal Desa Teros, Kecamatan Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
"Almarhumah meninggal di Madinah. Sempat dirawat di rumah sakit sektor, karena serangan jantung," terangnya.
Menurutnya, dari riwayat kesehatan almarhumah sudah di diagnosa memiliki risiko tinggi penyakit bawaan (jantung) sejak berada di Tanah Air.
"Memang penyakit bawaan sudah dari Tanah Air," kata Azharuddin.
Azharuddin menambahkan jamaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi sekitar Rp58 juta.
"Iya, ada asuransi nanti, cuman saya tidak tahu persis angkanya, kemungkinan sekitar Rp58 juta. Karena almarhumah meninggal, nanti hajinya dibadalkan," katanya.
Baca juga: Sebanyak 169.958 calon haji reguler Indonesia di Makkah
Baca juga: Jamaah calon haji yang meninggal bertambah jadi 32 orang
Saat ini, kata dia, jamaah calon haji asal NTB sudah berada di Makkah. Karena itu, mengingat kondisi di Arab Saudi saat ini, pihaknya mengimbau seluruh calon haji untuk tetap menjaga kesehatan dan mengonsumsi vitamin agar tubuh tetap stabil.
Selain itu, pihaknya juga meminta petugas yang mengawal jamaah berisiko tinggi untuk lebih intensif mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap jamaah.
"Sering minum air putih terutama air zamzam. Sama mengikuti anjuran-anjuran yang disampaikan petugas haji kita, baik petugas kloter, petugas kesehatan, dan petugas sektor," katanya.
"Meninggal karena serangan jantung," kata Plt Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag NTB Azharuddin di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan calon haji yang meninggal ini atas nama Salamah yang tergabung dalam kloter 4 asal Desa Teros, Kecamatan Labuan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
"Almarhumah meninggal di Madinah. Sempat dirawat di rumah sakit sektor, karena serangan jantung," terangnya.
Menurutnya, dari riwayat kesehatan almarhumah sudah di diagnosa memiliki risiko tinggi penyakit bawaan (jantung) sejak berada di Tanah Air.
"Memang penyakit bawaan sudah dari Tanah Air," kata Azharuddin.
Azharuddin menambahkan jamaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi sekitar Rp58 juta.
"Iya, ada asuransi nanti, cuman saya tidak tahu persis angkanya, kemungkinan sekitar Rp58 juta. Karena almarhumah meninggal, nanti hajinya dibadalkan," katanya.
Baca juga: Sebanyak 169.958 calon haji reguler Indonesia di Makkah
Baca juga: Jamaah calon haji yang meninggal bertambah jadi 32 orang
Saat ini, kata dia, jamaah calon haji asal NTB sudah berada di Makkah. Karena itu, mengingat kondisi di Arab Saudi saat ini, pihaknya mengimbau seluruh calon haji untuk tetap menjaga kesehatan dan mengonsumsi vitamin agar tubuh tetap stabil.
Selain itu, pihaknya juga meminta petugas yang mengawal jamaah berisiko tinggi untuk lebih intensif mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap jamaah.
"Sering minum air putih terutama air zamzam. Sama mengikuti anjuran-anjuran yang disampaikan petugas haji kita, baik petugas kloter, petugas kesehatan, dan petugas sektor," katanya.