Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Hadi mendorong wisata hiu paus di kawasan Teluk Saleh, Pulau Sumbawa, dikelola secara berkelanjutan dengan tetap mengedepankan pada pelestarian lingkungan sekitar.
"Kami tentu mendorong pemerintah dan masyarakat untuk tetap melakukan konservasi hiu paus di Teluk Saleh. Tujuannya agar kawasan ini menjadi destinasi wisata dengan mengedepankan pemeliharaan lingkungan berkelanjutan," kata Abdul Hadi di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, satwa mega fauna hiu paus menjadi daya tarik yang luar bisa bagi wisatawan dalam maupun luar negeri, sehingga potensi yang besar ini harus tetap dilestarikan secara berkelanjutan untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat tanpa mengganggu ekosistem di laut.
"Kalau kawasan ini tetap terjaga, tentu dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, termasuk lingkungan biota lautnya juga bisa tetap terjaga dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTB berikan perhatian keberlangsungan wisata hiu paus
Abdul Hadi mengatakan, pihaknya telah mendengar akan dibangun pusat informasi yang berfungsi sebagai "learning center" tentang hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa tahun 2024.
Diharapkan melalui pusat informasi ini dapat mampu mengoptimalkan kawasan perairan setempat. Apalagi dengan menghadirkan pos terpadu, upaya pembinaan, pengawasan dan pengendalian ruang laut, maka semua menjadi lebih terjaga.
Untuk itu, dia mendorong destinasi hiu paus di Teluk Saleh agar dapat menjadi ikon wisata unggulan di NTB yang mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat. Terlebih Pemda diberikan kewenangan untuk mengelola wilayah laut 0-12 mil yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan daerah sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014.
Baca juga: Sumbawa luncurkan wisata Hiu Paus
Menurutnya, NTB dalam kurun 25 tahun ke depan akan mampu menjadi daerah pariwisata petualangan sekaligus sebagai daerah penyangga pangan nasional karena potensinya yang besar. Karena itulah kebijakan pemerintah harus mampu mengangkat semua potensi tersebut menjadi kekuatan yang mensejahterakan masyarakat.
"Makanya potensi pengelolaan laut sangat cocok dipadukan dengan pariwisata ini," katanya.
Kawasan Teluk Saleh telah menjadi surga bagi hiu paus. Kawasan ini menyediakan lingkungan ideal dengan perairan hangat dan keberlanjutan ekosistem laut.
Pengunjung memiliki kesempatan unik untuk bertemu hiu paus di pagi hari, menambah daya tarik bagi pecinta alam dan fotografi bawah laut. Menurut riset, di Teluk Saleh terdapat sebanyak 110 ekor hiu paus yang hidup dan berkembang biak.*
Baca juga: Indonesia meraih pendanaan 500 ribu euro konservasi hiu di NTB
"Kami tentu mendorong pemerintah dan masyarakat untuk tetap melakukan konservasi hiu paus di Teluk Saleh. Tujuannya agar kawasan ini menjadi destinasi wisata dengan mengedepankan pemeliharaan lingkungan berkelanjutan," kata Abdul Hadi di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, satwa mega fauna hiu paus menjadi daya tarik yang luar bisa bagi wisatawan dalam maupun luar negeri, sehingga potensi yang besar ini harus tetap dilestarikan secara berkelanjutan untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat tanpa mengganggu ekosistem di laut.
"Kalau kawasan ini tetap terjaga, tentu dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, termasuk lingkungan biota lautnya juga bisa tetap terjaga dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTB berikan perhatian keberlangsungan wisata hiu paus
Abdul Hadi mengatakan, pihaknya telah mendengar akan dibangun pusat informasi yang berfungsi sebagai "learning center" tentang hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa tahun 2024.
Diharapkan melalui pusat informasi ini dapat mampu mengoptimalkan kawasan perairan setempat. Apalagi dengan menghadirkan pos terpadu, upaya pembinaan, pengawasan dan pengendalian ruang laut, maka semua menjadi lebih terjaga.
Untuk itu, dia mendorong destinasi hiu paus di Teluk Saleh agar dapat menjadi ikon wisata unggulan di NTB yang mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat. Terlebih Pemda diberikan kewenangan untuk mengelola wilayah laut 0-12 mil yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan daerah sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014.
Baca juga: Sumbawa luncurkan wisata Hiu Paus
Menurutnya, NTB dalam kurun 25 tahun ke depan akan mampu menjadi daerah pariwisata petualangan sekaligus sebagai daerah penyangga pangan nasional karena potensinya yang besar. Karena itulah kebijakan pemerintah harus mampu mengangkat semua potensi tersebut menjadi kekuatan yang mensejahterakan masyarakat.
"Makanya potensi pengelolaan laut sangat cocok dipadukan dengan pariwisata ini," katanya.
Kawasan Teluk Saleh telah menjadi surga bagi hiu paus. Kawasan ini menyediakan lingkungan ideal dengan perairan hangat dan keberlanjutan ekosistem laut.
Pengunjung memiliki kesempatan unik untuk bertemu hiu paus di pagi hari, menambah daya tarik bagi pecinta alam dan fotografi bawah laut. Menurut riset, di Teluk Saleh terdapat sebanyak 110 ekor hiu paus yang hidup dan berkembang biak.*
Baca juga: Indonesia meraih pendanaan 500 ribu euro konservasi hiu di NTB