Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan anggaran sebesar Rp200 juta untuk perbaikan rumah terdampak bencana.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Senin, mengatakan, kebutuhan anggaran Rp200 juta diusulkan melalui APBD Perubahan 2024.
"Dengan anggaran itu kita sifatnya melakukan perbaikan pada bagian rumah yang terdampak, bukan bangun baru," katanya.
Menurut dia, target perbaikan rumah terdampak bencana tahun ini sekitar enam unit tersebar di beberapa kelurahan.
Baca juga: Dinsos- Baznas Mataram siap bantu perbaiki rumah korban angin puting beliung
Perbaikan rumah terdampak bencana yang dimaksudkan itu adalah sejumlah rumah yang dilaporkan rusak akibat bencana seperti puting beliung, abrasi pantai, maupun kebakaran.
Data-data rumah yang terdampak itu dihimpun kemudian diseleksi untuk dilakukan pemugaran. Karena tahun ini tidak ada program rumah tidak layak huni (RTLH), maka program dilaksanakan melalui perbaikan rumah terdampak bencana.
Nazaruddin mengatakan, dengan anggaran itu pihaknya belum dapat memastikan berapa besaran yang akan didapatkan setiap rumah, sebab disesuaikan dengan kondisi kerusakan masing-masing.
"Besaran anggaran untuk masing-masing rumah kita sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," katanya.
Baca juga: BPBD-Perkim Mataram menghitung kebutuhan perbaikan rumah korban kebakaran
Sementara menyinggung tentang data RTLH di Kota Mataram, Nazaruddin belum dapat menyebutkan angka pasti, sebab sekarang masih dilakukan pendataan secara riil di tingkat kelurahan.
Dari 50 kelurahan se-Kota Mataram, saat ini baru terdata sebanyak 17 kelurahan, sementara sisanya ditargetkan tuntas akhir tahun ini.
"Tapi data terakhir jumlah RTLH di Kota Mataram sudah di bawah 1.000 unit," katanya.
Sementara untuk program RTLH dari pemerintah pusat, tambahnya, sedang diprogramkan dan direncanakan tahun 2025 pemugaran RTLH kembali dilaksanakan.
"Kalau dari kita, yang rutin melaksanakan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram dan mampu mengurangi jumlah RTLH di kota ini," katanya.
Baca juga: Progres perbaikan rumah korban gempa di Mataram capai 85 persen
Baca juga: Disperkim melaksanakan perbaikan rumah korban gempa melalui RTLH
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Senin, mengatakan, kebutuhan anggaran Rp200 juta diusulkan melalui APBD Perubahan 2024.
"Dengan anggaran itu kita sifatnya melakukan perbaikan pada bagian rumah yang terdampak, bukan bangun baru," katanya.
Menurut dia, target perbaikan rumah terdampak bencana tahun ini sekitar enam unit tersebar di beberapa kelurahan.
Baca juga: Dinsos- Baznas Mataram siap bantu perbaiki rumah korban angin puting beliung
Perbaikan rumah terdampak bencana yang dimaksudkan itu adalah sejumlah rumah yang dilaporkan rusak akibat bencana seperti puting beliung, abrasi pantai, maupun kebakaran.
Data-data rumah yang terdampak itu dihimpun kemudian diseleksi untuk dilakukan pemugaran. Karena tahun ini tidak ada program rumah tidak layak huni (RTLH), maka program dilaksanakan melalui perbaikan rumah terdampak bencana.
Nazaruddin mengatakan, dengan anggaran itu pihaknya belum dapat memastikan berapa besaran yang akan didapatkan setiap rumah, sebab disesuaikan dengan kondisi kerusakan masing-masing.
"Besaran anggaran untuk masing-masing rumah kita sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," katanya.
Baca juga: BPBD-Perkim Mataram menghitung kebutuhan perbaikan rumah korban kebakaran
Sementara menyinggung tentang data RTLH di Kota Mataram, Nazaruddin belum dapat menyebutkan angka pasti, sebab sekarang masih dilakukan pendataan secara riil di tingkat kelurahan.
Dari 50 kelurahan se-Kota Mataram, saat ini baru terdata sebanyak 17 kelurahan, sementara sisanya ditargetkan tuntas akhir tahun ini.
"Tapi data terakhir jumlah RTLH di Kota Mataram sudah di bawah 1.000 unit," katanya.
Sementara untuk program RTLH dari pemerintah pusat, tambahnya, sedang diprogramkan dan direncanakan tahun 2025 pemugaran RTLH kembali dilaksanakan.
"Kalau dari kita, yang rutin melaksanakan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram dan mampu mengurangi jumlah RTLH di kota ini," katanya.
Baca juga: Progres perbaikan rumah korban gempa di Mataram capai 85 persen
Baca juga: Disperkim melaksanakan perbaikan rumah korban gempa melalui RTLH