Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, membuka wadah kreatifitas bagi para sineas muda berbakat untuk mengembangkan potensinya dalam membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat di dunia perfilman di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kita siapkan wadah, karena melihat kegelisahan para film maker di daerah ini yang belum memiliki ruang kreatifitas," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Rabu.
Terkait dengan itu, katanya, Pemerintah Kota Mataram hadir untuk mengapresiasi karya karya terbaik dari para sineas muda dengan program Festival Film Sangkareang (FFS).
Baca juga: Ilmu Komunikasi Unram komitmen mengangkat isu lokal lewat film dokumenter
Baca juga: Dispar Mataram dukung konsep perpisahan siswa di destinasi wisata kota
Dikatakan, komunitas film maker selama ini membutuhkan perhatian sehingga sesuai arahan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana berkeinginan membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat di bidang perfilman.
"Alhamdulillah bak gayung bersambut para sineas muda kita sangat bersemangat untuk itu," katanya.
Untuk mendukung tersebut, Dispar Kota Mataram menggelar "roadshow" Festival Film Sangkareang di sejumlah kecamatan dengan agenda pemutaran film dan juga "workshop".
Selain itu, juga dilaksanakan berbagai acara yang dapat menarik minat masyarakat untuk bisa terjun di industri perfilman.
"Kita juga akan lombakan komunitas film yang tergabung dalam Lombok Film Maker Forum dengan mengadakan workshop sebagai tempat pembelajaran di masing-masing kecamatan," katanya.
Baca juga: Kehidupan masa muda Wakil Wali Kota Mataram diangkat menjadi film
Baca juga: Warga miskin di Mataram diberi pelatihan ekonomi kreatif membuat kue
Lebih jauh Cahya mengatakan, Festival Film Sangkareang ini ke depan diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat di Kota Mataram.
"Dengan demikian, ke depan tidak menutup kemungkinan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Sementara Danang Jatmiko salah seorang sutradara Film Sekaroh yang juga terlibat dalam pengurus Lombok Film Maker Forum, mengatakan bangga dengan hajatan yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Mataram yang sudah memfasilitasi dan juga mendukung karya para film maker di daerah ini.
"Ini awal yang baik, karena selama ini kami jalan jalan sendiri tanpa ada dukungan pemerintah, tapi sekarang melalui FFS kita yakin akan muncul film maker handal daerah ini," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram rintis RTH Pagutan sebagai pusat lokasi "outbound"
"Kita siapkan wadah, karena melihat kegelisahan para film maker di daerah ini yang belum memiliki ruang kreatifitas," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Rabu.
Terkait dengan itu, katanya, Pemerintah Kota Mataram hadir untuk mengapresiasi karya karya terbaik dari para sineas muda dengan program Festival Film Sangkareang (FFS).
Baca juga: Ilmu Komunikasi Unram komitmen mengangkat isu lokal lewat film dokumenter
Baca juga: Dispar Mataram dukung konsep perpisahan siswa di destinasi wisata kota
Dikatakan, komunitas film maker selama ini membutuhkan perhatian sehingga sesuai arahan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana berkeinginan membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat di bidang perfilman.
"Alhamdulillah bak gayung bersambut para sineas muda kita sangat bersemangat untuk itu," katanya.
Untuk mendukung tersebut, Dispar Kota Mataram menggelar "roadshow" Festival Film Sangkareang di sejumlah kecamatan dengan agenda pemutaran film dan juga "workshop".
Selain itu, juga dilaksanakan berbagai acara yang dapat menarik minat masyarakat untuk bisa terjun di industri perfilman.
"Kita juga akan lombakan komunitas film yang tergabung dalam Lombok Film Maker Forum dengan mengadakan workshop sebagai tempat pembelajaran di masing-masing kecamatan," katanya.
Baca juga: Kehidupan masa muda Wakil Wali Kota Mataram diangkat menjadi film
Baca juga: Warga miskin di Mataram diberi pelatihan ekonomi kreatif membuat kue
Lebih jauh Cahya mengatakan, Festival Film Sangkareang ini ke depan diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat di Kota Mataram.
"Dengan demikian, ke depan tidak menutup kemungkinan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Sementara Danang Jatmiko salah seorang sutradara Film Sekaroh yang juga terlibat dalam pengurus Lombok Film Maker Forum, mengatakan bangga dengan hajatan yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Mataram yang sudah memfasilitasi dan juga mendukung karya para film maker di daerah ini.
"Ini awal yang baik, karena selama ini kami jalan jalan sendiri tanpa ada dukungan pemerintah, tapi sekarang melalui FFS kita yakin akan muncul film maker handal daerah ini," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram rintis RTH Pagutan sebagai pusat lokasi "outbound"