Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan programmer jiwa pada 11 puskesmas se-Kota Mataram untuk melakukan skrining kesehatan jiwa masyarakat di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Emirald Isfihan di Mataram, Jumat, mengatakan programmer jiwa tersebut bertugas melakukan skrining kesehatan jiwa, pemetaan mana yang berisiko tinggi, sedang, dan rendah.
"Jika ada pasien yang terindikasi berisiko tinggi, maka programmer jiwa puskesmas akan melakukan konsultasi langsung ke dokter jiwa di rumah sakit," katanya.
Pasalnya, untuk penanganan gangguan jiwa sepenuhnya ada di rumah sakit (RS), dan hal itu menjadi ranah psikiater. Puskesmas melalui programmer jiwa dengan ranah melakukan skrining kesehatan jiwa.
Baca juga: Puskesmas Karang Taliwang Mataram dapat bantuan renovasi Rp4 miliar
Namun demikian, katanya, programmer jiwa yang disiagakan pada 11 puskesmas se-Kota Mataram sudah memiliki petunjuk teknis layanan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa masyarakat.
Kegiatan skrining kesehatan jiwa di puskesmas bekerja sama juga dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram.
"Masyarakat yang memiliki gejala kesehatan jiwa, bisa datang langsung ke puskesmas," katanya.
Ia mengatakan layanan kesehatan jiwa masyarakat di tingkat puskesmas selama ini dinilai efektif untuk melakukan pencegahan gangguan jiwa sejak dini, seperti depresi atau stres ringan.
Layanan yang dilakukan di puskesmas lebih kepada upaya preventif, ketika ada kasus dengan tingkat risiko tinggi maka akan dilakukan rujukan ke rumah sakit jiwa (RSJ).
Baca juga: Biaya surat keterangan sehat di puskesmas Mataram sebesar Rp25.000
Jumlah masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit dari hasil skrining kesehatan jiwa di puskesmas secara akumulasi sekitar puluhan orang yang didominasi usia kalangan dewasa.
"Untuk data riilnya ada di kantor," kata Emirald saat ditemui di Kantor Wali Kota Mataram.
Dinkes Kota Mataram bekerja sama juga dengan Tim Pengendali Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) yang merupakan tim terpadu lintas sektor dengan Dinas Sosial, kecamatan, kelurahan, dan pihak terkait lainnya, untuk menangani warga dengan gangguan jiwa akut.
"Misalnya ada yang mengamuk, mengancam warga lainnya, dan kasus-kasus lainnya, kami tangani secara terpadu dengan TPKJM untuk dibawa ke rumah sakit," katanya.
Baca juga: 11 Puskesmas Mataram siap layani jamaah haji di luar jam kerja
Selain itu, khusus untuk layanan kesehatan jiwa di kalangan pegawai, Dinas Kesehatan telah membuka Unit Pemeriksaan Kesehatan Pegawai (UPKP) yang salah satu layanannya skrining kesehatan jiwa.
"Tidak jarang para pegawai juga berpotensi mengalami stres dan depresi karena berbagai faktor. Seperti faktor beban kerja, lingkungan perkantoran, atau lingkungan rumah," katanya.
Untuk antisipasi dini terhadap kesehatan jiwa, Dinkes Kota Mataram juga sudah membuat sekolah model kesehatan jiwa di SMP Negeri 15 Mataram.
Dalam kegiatan, para siswa secara berkala diberikan edukasi kesehatan jiwa dan dibentuk kader kesehatan jiwa yang diharapkan bisa memberikan edukasi kepada teman sebaya.
"Dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan berbagai aktivitas positif seperti berolahraga dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan," katanya.
Baca juga: Vaksinasi calon haji dilayani di 11 puskesmas Kota Mataram
Baca juga: Dinkes Mataram pastikan ketersediaan obat-obatan di puskesmas selama libur Lebaran