Jakarta (ANTARA) - Indonesia harus mengambil inisiatif untuk mengusulkan standar halal universal, termasuk standar modest fashion apabila ingin mewujudkan ambisinya sebagai pusat mode Muslim dan industri halal dunia.
Pernyataan itu disampaikan Tjoki Aprianda Siregar dari Pusat Strategi Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data Kementerian Luar Negeri terkait potensi Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia. Tjoki mengungkapkan bahwa belum ada standar halal di Indonesia yang bersifat universal, termasuk untuk standar modest fashion.
"Di cetak biru yang sedang disusun, kita perlu pikirkan dan masukan agar kita sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia mengambil inisiatif untuk mengusulkan standar halal universal," kata Tjoki dalam siaran pers yang dirilis Kemenkop UKM, di Jakarta, Jumat.
Apabila inisiatif itu dilakukan, Tjoki optimistis Indonesia akan mampu mengambil kendali dan kontrol atas produk halal busana Muslim dunia.
"Kita bisa menjadikan modest fashion kita sebagai benchmark. Artinya, negara-negara lain yang memproduksi produk-produk modest fashion akan mengikuti standar kita," kata Tjoki.
Tjoki menambahkan, Kemenlu memiliki perwakilan di 138 negara yang siap melakukan pemetaan yang mereka butuhkan dari modest fashion Indonesia. Menurut dia, pemerintah dan para pemangku kepentingan lain perlu melakukan market intelegence untuk meneliti pasar-pasar luar negeri, terutama yang selama ini menjadi importir utama produk modest fashion Indonesia.
Bagi Tjoki, saat ini pasar potensial modest fashion tidak melulu negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim saja. Negara-negara di Eropa pun sudah mulai banyak menggandrungi pakaian yang tertutup, sehingga permintaan terhadap produk halal di seluruh dunia diperkirakan akan terus tumbuh.
Selain itu, ujar Tjoki, Indonesia juga perlu menelaah asal negara bahan baku kapas impor, serta harganya yang tidak terlalu mahal, sehingga bisa memproduksi produk-produk modest fashion dengan lebih kompetitif.
Tjoki mengatakan belanja konsumen untuk modest fashion diprediksi mencapai 428 miliar dolar AS pada 2027. Pada 2022, angkanya baru mencapai 318 miliar dolar AS.
Baca juga: Sebanyak 1.000 usaha kecil di NTB terima sertifikat halal gratis
Baca juga: Pemerintah akan perluas kewenangan penetapan kehalalan produk
Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Fixy berharap ada satu langkah nyata untuk membangun ekosistem modest fashion dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia.
Menurut Fixy, ada tiga hal yang perlu dipersiapkan. Pertama, persiapan draf keputusan presiden tentang pengembangan modest fashion Indonesia untuk menjadi pusat modest fashion dunia. Kedua, persiapan masterplan pengembangan modest fashion Indonesia. Ketiga, menggelar bulan modest fashion.