Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana berencana menaikkan insentif 325 kepala lingkungan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dari Rp1,2 juta per bulan menjadi sekitar Rp1,5 juta per bulan.
"Rencana kenaikan insentif, kami akan naikkan pada periode berikutnya," kata di Mataram, Senin.
Rencana kenaikan insentif bagi kepala lingkungan tersebut atas pertimbangan karena tugas seorang kepala lingkungan yang selama ini menjadi garda terdepan dan setiap program pemerintah.
Seperti untuk program pendataan masyarakat miskin dan kasus stunting yang menjadi atensi pemerintah baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat.
Baca juga: DP3A edukasi kepala lingkungan manajemen kasus kekerasan di Mataram
Selama ini kepala lingkungan, berkontribusi secara signifikan dalam memberikan data kemiskinan ekstrem dan stunting, sehingga terdepan dalam setiap pendataan.
"Karena itulah, kami juga memikirkan kebutuhan operasional kepala lingkungan. Apalagi, kepala lingkungan juga sering melakukan rapat-rapat program sosial kemasyarakatan," katanya.
Terkait dengan itulah, Wali Kota juga sudah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram untuk mengkaji peluang anggaran tahun depan agar insentif kepala lingkungan bisa sama dengan tenaga honorer di kota itu sebesar Rp1,5 juta.
"Insentif kepala lingkungan yang sekarang Rp1,2 juta per bulan, sebelumnya kami yang naikkan dari Rp800 ribu per bulan," katanya.
Baca juga: Disnaker Mataram memperkuat peran kepala lingkungan cegah PMI ilegal
Terkait dengan itu, Wali Kota meminta kepada masyarakat agar tidak mengaitkan rencana kenaikan insentif kepala lingkungan dengan pencalonan dirinya kembali bersama wakilnya maju dalam ajang pilkada serentak 27 November 2024.
Diharapkan, dengan rencana kenaikan insentif tersebut dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja kepala lingkungan dalam melayani masyarakat di wilayah masing-masing.*
"Rencana kenaikan insentif, kami akan naikkan pada periode berikutnya," kata di Mataram, Senin.
Rencana kenaikan insentif bagi kepala lingkungan tersebut atas pertimbangan karena tugas seorang kepala lingkungan yang selama ini menjadi garda terdepan dan setiap program pemerintah.
Seperti untuk program pendataan masyarakat miskin dan kasus stunting yang menjadi atensi pemerintah baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat.
Baca juga: DP3A edukasi kepala lingkungan manajemen kasus kekerasan di Mataram
Selama ini kepala lingkungan, berkontribusi secara signifikan dalam memberikan data kemiskinan ekstrem dan stunting, sehingga terdepan dalam setiap pendataan.
"Karena itulah, kami juga memikirkan kebutuhan operasional kepala lingkungan. Apalagi, kepala lingkungan juga sering melakukan rapat-rapat program sosial kemasyarakatan," katanya.
Terkait dengan itulah, Wali Kota juga sudah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram untuk mengkaji peluang anggaran tahun depan agar insentif kepala lingkungan bisa sama dengan tenaga honorer di kota itu sebesar Rp1,5 juta.
"Insentif kepala lingkungan yang sekarang Rp1,2 juta per bulan, sebelumnya kami yang naikkan dari Rp800 ribu per bulan," katanya.
Baca juga: Disnaker Mataram memperkuat peran kepala lingkungan cegah PMI ilegal
Terkait dengan itu, Wali Kota meminta kepada masyarakat agar tidak mengaitkan rencana kenaikan insentif kepala lingkungan dengan pencalonan dirinya kembali bersama wakilnya maju dalam ajang pilkada serentak 27 November 2024.
Diharapkan, dengan rencana kenaikan insentif tersebut dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja kepala lingkungan dalam melayani masyarakat di wilayah masing-masing.*