Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) periode Agustus 2024 mengalami kenaikan 115,10 persen menjadi 449,20 juta dolar Amerika Serikat (AS) bila dibandingkan Juli 2024.
"Dari 208,84 juta dolar AS pada Juli menjadi 449,20 juta dolar AS pada Agustus 2024," kata Kepala BPS NTB Wahyudin, di Mataram, Selasa.
Wahyudin menjelaskan kenaikan nilai ekspor didongkrak oleh komoditas barang galian. Ketika Juli 2024, ekspor mineral dimulai pada pertengahan bulan akibat izin ekspor habis masa berlaku, sehingga nilai ekspor cenderung rendah.
Baca juga: Neraca perdagangan di NTB naik signifikan pada Juli 2024
Pada Agustus 2024, data ekspor mineral tercatat sejak tanggal 1 sampai 31 yang membuat nilai ekspor NTB secara kumulatif melesat tinggi lebih dari satu kali lipat.
"Kalau dibandingkan Agustus 2023 atau year on year, ada kenaikan 10,77 persen. Pada Agustus 2023 nilai ekspor tercatat sebesar 405,51 juta dolar AS dan naik menjadi 449,20 juta dolar AS pada Agustus 2024," kata Wahyudin.
Pada Agustus 2024, nilai ekspor NTB mayoritas ditopang oleh komoditas barang galian atau tambang dengan angka mencapai 443,53 juta dolar AS atau setara 98,74 persen dari total nilai ekspor.
Ekspor mineral itu dilakukan ke sejumlah negara, di antaranya China, Korea Selatan, dan Jepang. Aktivitas muat dilakukan langsung dari Pelabuhan Benete yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: Ekspor barang dan jasa penopang utama pertumbuhan PDRB di NTB
Kemudian ekspor kapal laut sebesar 2,5 juta dolar AS ke Vanuatu melalui Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat. Barang yang diekspor itu adalah kapal jenis Roro pengangkut orang yang melayani jasa penyeberangan dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padang Bai di Bali.
"Kapal itu diminta oleh negara Vanuatu untuk dipakai di sana. Ekspor kapal tumben ke luar negeri, karena biasanya kapal-kapal bekas dikirim ke wilayah timur Indonesia," kata Wahyudin.
Nilai ekspor selanjutnya disumbangkan oleh ikan dan undang sekitar 2,30 juta dolar AS yang dikirim ke AS dan Chili. Jenis barang yang diekspor adalah filet tuna dan udang udang kaki putih, lalu lobster batu dan lobster air tawar, serta daging ikan lainnya yang dibekukan.
Lalu, ekspor perhiasan dan permata tercatat sebesar 379.857 dolar AS ke Jepang, Hong Kong, dan China. Perhiasan yang diekspor dari NTB ke luar negeri adalah mutiara budi daya yang belum diolah.
NTB juga melakukan ekspor batu batung ke China, Korea Selatan maupun Vietnam melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Nilai ekspor komoditas yang masuk kategori garam, belerang, dan kapur itu mencapai 221.712 dolar AS.
Daging dan ikan olahan yang merupakan udang-undang besar yang sudah diolah atau diawetkan diekspor ke AS senilai 170.859 dolar AS yang dikirim juga melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Sedangkan, ekspor komoditas lainnya tercatat sebesar 87.994 dolar AS ke negara-negara lainnya.
"Dari 208,84 juta dolar AS pada Juli menjadi 449,20 juta dolar AS pada Agustus 2024," kata Kepala BPS NTB Wahyudin, di Mataram, Selasa.
Wahyudin menjelaskan kenaikan nilai ekspor didongkrak oleh komoditas barang galian. Ketika Juli 2024, ekspor mineral dimulai pada pertengahan bulan akibat izin ekspor habis masa berlaku, sehingga nilai ekspor cenderung rendah.
Baca juga: Neraca perdagangan di NTB naik signifikan pada Juli 2024
Pada Agustus 2024, data ekspor mineral tercatat sejak tanggal 1 sampai 31 yang membuat nilai ekspor NTB secara kumulatif melesat tinggi lebih dari satu kali lipat.
"Kalau dibandingkan Agustus 2023 atau year on year, ada kenaikan 10,77 persen. Pada Agustus 2023 nilai ekspor tercatat sebesar 405,51 juta dolar AS dan naik menjadi 449,20 juta dolar AS pada Agustus 2024," kata Wahyudin.
Pada Agustus 2024, nilai ekspor NTB mayoritas ditopang oleh komoditas barang galian atau tambang dengan angka mencapai 443,53 juta dolar AS atau setara 98,74 persen dari total nilai ekspor.
Ekspor mineral itu dilakukan ke sejumlah negara, di antaranya China, Korea Selatan, dan Jepang. Aktivitas muat dilakukan langsung dari Pelabuhan Benete yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: Ekspor barang dan jasa penopang utama pertumbuhan PDRB di NTB
Kemudian ekspor kapal laut sebesar 2,5 juta dolar AS ke Vanuatu melalui Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat. Barang yang diekspor itu adalah kapal jenis Roro pengangkut orang yang melayani jasa penyeberangan dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padang Bai di Bali.
"Kapal itu diminta oleh negara Vanuatu untuk dipakai di sana. Ekspor kapal tumben ke luar negeri, karena biasanya kapal-kapal bekas dikirim ke wilayah timur Indonesia," kata Wahyudin.
Nilai ekspor selanjutnya disumbangkan oleh ikan dan undang sekitar 2,30 juta dolar AS yang dikirim ke AS dan Chili. Jenis barang yang diekspor adalah filet tuna dan udang udang kaki putih, lalu lobster batu dan lobster air tawar, serta daging ikan lainnya yang dibekukan.
Lalu, ekspor perhiasan dan permata tercatat sebesar 379.857 dolar AS ke Jepang, Hong Kong, dan China. Perhiasan yang diekspor dari NTB ke luar negeri adalah mutiara budi daya yang belum diolah.
NTB juga melakukan ekspor batu batung ke China, Korea Selatan maupun Vietnam melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Nilai ekspor komoditas yang masuk kategori garam, belerang, dan kapur itu mencapai 221.712 dolar AS.
Daging dan ikan olahan yang merupakan udang-undang besar yang sudah diolah atau diawetkan diekspor ke AS senilai 170.859 dolar AS yang dikirim juga melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Sedangkan, ekspor komoditas lainnya tercatat sebesar 87.994 dolar AS ke negara-negara lainnya.