Mataram (ANTARA) - Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Lalu Aria Dharma BS dan Weis Arqurnain (Aqur) berjanji jika terpilih di pilkada 2024 akan mengatensi secara cepat setiap kasus-kasus konflik di masyarakat untuk menciptakan kedamaian dan kenyamanan masyarakat.
"Selama ini banyak konflik yang terkesan dibiarkan begitu saja tapi Cuma diselesaikan di atas meja. Ini akan kita ubah dengan turun langsung menyerap aspirasi masyarakat," ujarnya saat turun menyapa warga Karang Taliwang, Kota Mataram, Rabu.
Aria dalam kesempatan itu juga menyampaikan, aspirasi masyarakat akan terus diserap sebagai wujud pelayan masyarakat. Sebab, pemimpin yang dekat dan mau mendengarkan masyarakat seperti persoalan konflik yang harus segera dapat diselesaikan dengan cepat dan tanggap. Karena, skema penyelesaian konflik jangka panjang belum ada diterapkan Pemkot Mataram.
Baca juga: Akur siapkan 500 beasiswa jika terpilih di Pilkada Mataram 2024
Menurut Aria, persoalan konflik di bawah salah satu menjadi atensi pasangan Aqur untuk tetap komitmen menjadi pelayanan masyarakat serta dekat dengan warga. Tentunya, pihaknya ke depan tidak ingin ada terjadi konflik di tengah masyarakat, apalagi sampai terus berulang tanpa penyelesaian yang jelas dan tegas.
"Pemberdayaan masyarakat yang masih kurang juga serta pemerataan pembangunan juga menjadi pemicu kecemburuan sosial. Dan ini akan diminimalisir nantinya," ucap Aria.
Aria menyebutkan, untuk beberapa aspirasi yang disampaikan warga Karang Taliwang akan menjadi program prioritas. ‘
"Bismillah kita sama-sama merangkul semua kalangan. Dari kalangan pemuda juga nantinya dirangkul oleh Weis Arqurnain mengingat banyak aspirasi pemuda selama ini," katanya.
Pasangan bakal wali kota dan wakil wali kota Mataram, Lalu Aria Dharma BS dan Weis Arqurnain (Aqur) terus turun menyapa masyarakat. Dalam sehari, tak kurang dari sepuluh titik pertemuan yang dihadiri.
Baca juga: Paslon AQUR daftar pilkada 2024 ke KPU Mataram
Kehadiran pasangan ini disambut hangat warga Karang Taliwang. Mereka terharu karena merasa diayomi sosok calon pemimpin yang bersedia terjun langsung menyapa warga, terlebih warga Karang Taliwang yang selama ini cukup dengan dikenal sebagai salah satu daerah rawan konflik sosial. Tak ayal, situasi ini menjadi catatan sejarah kelam yang diungkap warga di samping banyaknya aspirasi yang disampaikan.
Salah seorang warga Karang Taliwang, Hasyim menuturkan, bahwa daerahnya sempat terjadi konflik sosial tahun 2023. Warga sebenarnya berharap, pimpinan di daerah mau turun langsung melihat persoalan yang dihadapi warganya. Namun, harapan itu tidak pernah terpenuhi.
Jika pun ada mediasi dan pertemuan, semua itu dilakukan di tingkat sentral saja. Pimpinan daerah tidak pernah muncul melihat secara langsung apa yang menjadi persoalan warga. Termasuk ketika ada warga yang tersandung masalah hukum akibat konflik sosial tersebut. ‘
"Sampai sekarang tidak pernah ada yang turun," sesal Hasyim.
Hasyim juga menyesali, konflik berkepanjangan tersebut membuat banyak stigma negatif dan ekonomi sulit. Karenanya, dia membutuhkan sosok pemimpin yang bersedia mendengarkan aspirasi masyarakat seperti yang dilakukan pasangan Aqur. Pasangan calon pemimpin bersedia turun menyapa dan berdialog langsung terkait apa yang menjadi keluhan kesahnya.
"Kami sangat mengapresiasi ada calon pemimpin seperti pasangan Aqur ini mau turun berdialog langsung dengan masyarakat. Sosok pemimpin seperti ini yang kami harapkan, mau turun merakyat dan berani duduk di tengah masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, warga Karang Taliwang juga juga menyampaikan dukungan penuh ke pasangan Aqur. Mereka sangat rindu dengan pemimpin yang dekat dengan masyarakat.
Para tokoh pemuda, masyarakat, agama Karang Taliwang, juga tampak hadir. Mereka mengapresiasi langkah-langkah dari pasangan Aqur yang turun langsung ke masyarakat.
"Selama ini banyak konflik yang terkesan dibiarkan begitu saja tapi Cuma diselesaikan di atas meja. Ini akan kita ubah dengan turun langsung menyerap aspirasi masyarakat," ujarnya saat turun menyapa warga Karang Taliwang, Kota Mataram, Rabu.
Aria dalam kesempatan itu juga menyampaikan, aspirasi masyarakat akan terus diserap sebagai wujud pelayan masyarakat. Sebab, pemimpin yang dekat dan mau mendengarkan masyarakat seperti persoalan konflik yang harus segera dapat diselesaikan dengan cepat dan tanggap. Karena, skema penyelesaian konflik jangka panjang belum ada diterapkan Pemkot Mataram.
Baca juga: Akur siapkan 500 beasiswa jika terpilih di Pilkada Mataram 2024
Menurut Aria, persoalan konflik di bawah salah satu menjadi atensi pasangan Aqur untuk tetap komitmen menjadi pelayanan masyarakat serta dekat dengan warga. Tentunya, pihaknya ke depan tidak ingin ada terjadi konflik di tengah masyarakat, apalagi sampai terus berulang tanpa penyelesaian yang jelas dan tegas.
"Pemberdayaan masyarakat yang masih kurang juga serta pemerataan pembangunan juga menjadi pemicu kecemburuan sosial. Dan ini akan diminimalisir nantinya," ucap Aria.
Aria menyebutkan, untuk beberapa aspirasi yang disampaikan warga Karang Taliwang akan menjadi program prioritas. ‘
"Bismillah kita sama-sama merangkul semua kalangan. Dari kalangan pemuda juga nantinya dirangkul oleh Weis Arqurnain mengingat banyak aspirasi pemuda selama ini," katanya.
Pasangan bakal wali kota dan wakil wali kota Mataram, Lalu Aria Dharma BS dan Weis Arqurnain (Aqur) terus turun menyapa masyarakat. Dalam sehari, tak kurang dari sepuluh titik pertemuan yang dihadiri.
Baca juga: Paslon AQUR daftar pilkada 2024 ke KPU Mataram
Kehadiran pasangan ini disambut hangat warga Karang Taliwang. Mereka terharu karena merasa diayomi sosok calon pemimpin yang bersedia terjun langsung menyapa warga, terlebih warga Karang Taliwang yang selama ini cukup dengan dikenal sebagai salah satu daerah rawan konflik sosial. Tak ayal, situasi ini menjadi catatan sejarah kelam yang diungkap warga di samping banyaknya aspirasi yang disampaikan.
Salah seorang warga Karang Taliwang, Hasyim menuturkan, bahwa daerahnya sempat terjadi konflik sosial tahun 2023. Warga sebenarnya berharap, pimpinan di daerah mau turun langsung melihat persoalan yang dihadapi warganya. Namun, harapan itu tidak pernah terpenuhi.
Jika pun ada mediasi dan pertemuan, semua itu dilakukan di tingkat sentral saja. Pimpinan daerah tidak pernah muncul melihat secara langsung apa yang menjadi persoalan warga. Termasuk ketika ada warga yang tersandung masalah hukum akibat konflik sosial tersebut. ‘
"Sampai sekarang tidak pernah ada yang turun," sesal Hasyim.
Hasyim juga menyesali, konflik berkepanjangan tersebut membuat banyak stigma negatif dan ekonomi sulit. Karenanya, dia membutuhkan sosok pemimpin yang bersedia mendengarkan aspirasi masyarakat seperti yang dilakukan pasangan Aqur. Pasangan calon pemimpin bersedia turun menyapa dan berdialog langsung terkait apa yang menjadi keluhan kesahnya.
"Kami sangat mengapresiasi ada calon pemimpin seperti pasangan Aqur ini mau turun berdialog langsung dengan masyarakat. Sosok pemimpin seperti ini yang kami harapkan, mau turun merakyat dan berani duduk di tengah masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, warga Karang Taliwang juga juga menyampaikan dukungan penuh ke pasangan Aqur. Mereka sangat rindu dengan pemimpin yang dekat dengan masyarakat.
Para tokoh pemuda, masyarakat, agama Karang Taliwang, juga tampak hadir. Mereka mengapresiasi langkah-langkah dari pasangan Aqur yang turun langsung ke masyarakat.