Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan jadwal layanan jemput bola perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik ke tingkat lingkungan melalui 50 kelurahan se-Kota Mataram.
"Program layanan ini sebagai langkah percepatan perekaman e-KTP bagi masyarakat yang masuk usia 17 tahun dan wajib KTP tapi belum ber-KTP," kata Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat.
Miftahurrahman yang juga menjabat sebagai Asisten II Setda Kota Mataram mengatakan, layanan jemput bola perekaman e-KTP itu akan dilaksanakan dengan menggunakan mobil layanan keliling.
Dengan demikian, saat program perekaman di tingkat lingkungan, petugas Dukcapil yang menggunakan satu unit mobil operasi tidak hanya menerima layanan perekaman e-KTP, melainkan juga layanan dokumen kependudukan lainnya.
Baca juga: Dukcapil Mataram sasar 3.500 pelajar SMA rekaman KTP elektronik
Hal itu tidak dapat dihindari, karena antusias masyarakat yang ingin memiliki dokumen kependudukan lengkap, sehingga banyak masyarakat yang juga menggunakan kesempatan itu untuk membuat akta kelahiran, kartu identitas anak (KIA), kartu keluarga (KK), dan lainnya.
"Selama dokumen memenuhi syarat, dokumen kependudukan yang diajukan masyarakat bisa kami proses dan langsung jadi," katanya.
Untuk sasaran, lanjut Miftah, saat ini masih dilakukan pendataan terhadap lingkungan atau kelurahan yang akan menjadi sasaran pertama kegiatan tersebut dengan memprioritaskan lingkungan atau kelurahan yang masih banyak memiliki warga masuk usia 17 tahun dan warga wajib KTP tapi belum memiliki KTP.
Baca juga: Pemilu 2024, Mataram gencarkan perekaman KTP elektonik 3.000 pemilih pemula
Untuk warga yang masuk usia 17 tahun dan akan menjadi pemilih pemula dalam Pilkada 27 November 2024, juga menjadi prioritas selain dilakukan layanan jemput bola melalui program "go to shcool", dengan menyasar sekitar 30 sekolah tingkat SMA/SMK/MA se-Kota Mataram.
"Untuk program 'go to shcool', kami sudah menyasar sekitar 300 siswa, dengan target sasaran sekitar 3.000 orang," katanya.
Realisasi perekaman itu, khusus dari program "go to shcool" dan layanan di sejumlah unit kerja seperti di Kantor Dukcapil, Mal Pelayanan Publik (MPP), dan layanan di tingkat kelurahan.
Bukan berarti yang tidak dilayani melalui program "go to shcool" pasif atau hanya menunggu, sebaliknya mereka aktif ke pusat-pusat layanan yang telah disiapkan.
"Tapi untuk data pasti realisasi capaian perekaman e-KTP masih diproses," katanya.
Baca juga: Dukcapil menghentikan perekaman KTP elektronik di sekolah selama Ramadhan
Baca juga: Dukcapil menyasar 4.000 pelajar Mataram untuk perekaman KTP elektronik
"Program layanan ini sebagai langkah percepatan perekaman e-KTP bagi masyarakat yang masuk usia 17 tahun dan wajib KTP tapi belum ber-KTP," kata Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat.
Miftahurrahman yang juga menjabat sebagai Asisten II Setda Kota Mataram mengatakan, layanan jemput bola perekaman e-KTP itu akan dilaksanakan dengan menggunakan mobil layanan keliling.
Dengan demikian, saat program perekaman di tingkat lingkungan, petugas Dukcapil yang menggunakan satu unit mobil operasi tidak hanya menerima layanan perekaman e-KTP, melainkan juga layanan dokumen kependudukan lainnya.
Baca juga: Dukcapil Mataram sasar 3.500 pelajar SMA rekaman KTP elektronik
Hal itu tidak dapat dihindari, karena antusias masyarakat yang ingin memiliki dokumen kependudukan lengkap, sehingga banyak masyarakat yang juga menggunakan kesempatan itu untuk membuat akta kelahiran, kartu identitas anak (KIA), kartu keluarga (KK), dan lainnya.
"Selama dokumen memenuhi syarat, dokumen kependudukan yang diajukan masyarakat bisa kami proses dan langsung jadi," katanya.
Untuk sasaran, lanjut Miftah, saat ini masih dilakukan pendataan terhadap lingkungan atau kelurahan yang akan menjadi sasaran pertama kegiatan tersebut dengan memprioritaskan lingkungan atau kelurahan yang masih banyak memiliki warga masuk usia 17 tahun dan warga wajib KTP tapi belum memiliki KTP.
Baca juga: Pemilu 2024, Mataram gencarkan perekaman KTP elektonik 3.000 pemilih pemula
Untuk warga yang masuk usia 17 tahun dan akan menjadi pemilih pemula dalam Pilkada 27 November 2024, juga menjadi prioritas selain dilakukan layanan jemput bola melalui program "go to shcool", dengan menyasar sekitar 30 sekolah tingkat SMA/SMK/MA se-Kota Mataram.
"Untuk program 'go to shcool', kami sudah menyasar sekitar 300 siswa, dengan target sasaran sekitar 3.000 orang," katanya.
Realisasi perekaman itu, khusus dari program "go to shcool" dan layanan di sejumlah unit kerja seperti di Kantor Dukcapil, Mal Pelayanan Publik (MPP), dan layanan di tingkat kelurahan.
Bukan berarti yang tidak dilayani melalui program "go to shcool" pasif atau hanya menunggu, sebaliknya mereka aktif ke pusat-pusat layanan yang telah disiapkan.
"Tapi untuk data pasti realisasi capaian perekaman e-KTP masih diproses," katanya.
Baca juga: Dukcapil menghentikan perekaman KTP elektronik di sekolah selama Ramadhan
Baca juga: Dukcapil menyasar 4.000 pelajar Mataram untuk perekaman KTP elektronik