Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai melakukan persiapan rencana pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS) terpadu di kawasan kaki Gunung Rinjani atau di wilayah destinasi wisata Sembalun.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Timur Ahmad Dewanto Hadi, di Lombok Timur, Kamis, mengatakan pembangunan TPS terpadu ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan sampah di Kecamatan Sembalun.
"Dengan adanya TPS ini, kami harapkan penanganan sampah bisa lebih efektif dan efisien," katanya.
Ia mengatakan sampah yang akan ditangani di TPS tersebut adalah sampah yang tidak bisa diolah lagi. Sampah organik akan diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik akan didaur ulang.
"Pemilihan lokasi TPS di wilayah Kecamatan Sembalun telah melalui kajian yang matang," katanya pula.
Baca juga: Pemprov NTB optimalkan TPS 3R untuk atasi persoalan sampah
Dia mengatakan lokasi ini dinilai strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat pengolahan sampah, sehingga kebersihan lingkungan di Sembalun tetap terjaga.
"Namun, proses perolehan lahan masih menjadi tantangan tersendiri," katanya.
Ia mengatakan dalam pencarian lahan untuk TPS tersebut tetap melibatkan masyarakat dan pihaknya akan melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi manfaat pembangunan TPS terpadu.
"Pembangunan TPS direncanakan membutuhkan anggaran Rp10 miliar yang bersumber dari APBD," katanya.
Dia mengatakan pembangunan TPS itu direncanakan dimulai pada 2025 dan tahap awal akan dilakukan pembebasan lahan dan desain.
"Kemudian pada 2026 pembangunan fisik bisa rampung," katanya lagi.
Dengan adanya TPS tersebut lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, sehingga wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman.
"Pembangunan TPS juga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat," kata dia.
Ketua DPRD Lombok Timur M Yusri mengatakan pihaknya akan segera melakukan kunjungan ke Sembalun untuk memantau langsung kondisi penanganan sampah di wilayah tersebut.
"Nanti kami akan monitor ke sana, seperti apa kondisinya," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata Sembalun, mengingat wilayah ini merupakan salah satu ikon pariwisata Lombok Timur yang telah mendunia.
"Kami juga malu kalau di Sembalun ada tumpukan sampah," katanya pula.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Timur Ahmad Dewanto Hadi, di Lombok Timur, Kamis, mengatakan pembangunan TPS terpadu ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan sampah di Kecamatan Sembalun.
"Dengan adanya TPS ini, kami harapkan penanganan sampah bisa lebih efektif dan efisien," katanya.
Ia mengatakan sampah yang akan ditangani di TPS tersebut adalah sampah yang tidak bisa diolah lagi. Sampah organik akan diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik akan didaur ulang.
"Pemilihan lokasi TPS di wilayah Kecamatan Sembalun telah melalui kajian yang matang," katanya pula.
Baca juga: Pemprov NTB optimalkan TPS 3R untuk atasi persoalan sampah
Dia mengatakan lokasi ini dinilai strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat pengolahan sampah, sehingga kebersihan lingkungan di Sembalun tetap terjaga.
"Namun, proses perolehan lahan masih menjadi tantangan tersendiri," katanya.
Ia mengatakan dalam pencarian lahan untuk TPS tersebut tetap melibatkan masyarakat dan pihaknya akan melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi manfaat pembangunan TPS terpadu.
"Pembangunan TPS direncanakan membutuhkan anggaran Rp10 miliar yang bersumber dari APBD," katanya.
Dia mengatakan pembangunan TPS itu direncanakan dimulai pada 2025 dan tahap awal akan dilakukan pembebasan lahan dan desain.
"Kemudian pada 2026 pembangunan fisik bisa rampung," katanya lagi.
Dengan adanya TPS tersebut lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, sehingga wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman.
"Pembangunan TPS juga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat," kata dia.
Ketua DPRD Lombok Timur M Yusri mengatakan pihaknya akan segera melakukan kunjungan ke Sembalun untuk memantau langsung kondisi penanganan sampah di wilayah tersebut.
"Nanti kami akan monitor ke sana, seperti apa kondisinya," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata Sembalun, mengingat wilayah ini merupakan salah satu ikon pariwisata Lombok Timur yang telah mendunia.
"Kami juga malu kalau di Sembalun ada tumpukan sampah," katanya pula.