Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat telah menyalurkan sebanyak 1,31 juta liter bantuan air bersih kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak musim kemarau 2024 di daerah setempat.
"Musim kemarau yang masih berlangsung hingga Oktober ini menyebabkan kekurangan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Bima Israh di Mataram, Sabtu.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Ia mengatakan kondisi kekeringan padam musim kemarau ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan ada desa yang selama ini tidak mengalami kekeringan, terkena dampak kekeringan.
"Ada desa yang tahun lalu tidak terdampak, sekarang terdampak," katanya.
Untuk menangani kekurangan air bersih tersebut, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Tim Tanggap Bencana Kekeringan BPBD telah melakukan distribusi sebanyak 1.310.000 liter air bersih di 31 desa dari 53 desa yang mengalami potensi kekeringan di 11 kecamatan.
"Distribusi air bersih tersebut sudah melayani 4.168 kepala keluarga dengan 18.235 jiwa," katanya.
Meskipun langkah-langkah penanganan yang dilakukan oleh APBD beserta instansi terkait belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga yang terdampak kekeringan, pemerintah daerah tetap berkomitmen akan terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut.
Baca juga: BPBD sebut kekeringan di Lombok Tengah mulai meluas
Upaya distribusi air bersih juga melibatkan pemangku kepentingan, seperti Polres Panda, PT. Bank NTB, Dinas Sosial, PMI, BAZNAS Kabupaten Bima, Lembaga Lazismu, Rumah Zakat, dan Assunnah.
"Kami tetap melakukan penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak secara bergiliran," katanya.
"Musim kemarau yang masih berlangsung hingga Oktober ini menyebabkan kekurangan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Bima Israh di Mataram, Sabtu.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Ia mengatakan kondisi kekeringan padam musim kemarau ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan ada desa yang selama ini tidak mengalami kekeringan, terkena dampak kekeringan.
"Ada desa yang tahun lalu tidak terdampak, sekarang terdampak," katanya.
Untuk menangani kekurangan air bersih tersebut, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Tim Tanggap Bencana Kekeringan BPBD telah melakukan distribusi sebanyak 1.310.000 liter air bersih di 31 desa dari 53 desa yang mengalami potensi kekeringan di 11 kecamatan.
"Distribusi air bersih tersebut sudah melayani 4.168 kepala keluarga dengan 18.235 jiwa," katanya.
Meskipun langkah-langkah penanganan yang dilakukan oleh APBD beserta instansi terkait belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga yang terdampak kekeringan, pemerintah daerah tetap berkomitmen akan terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut.
Baca juga: BPBD sebut kekeringan di Lombok Tengah mulai meluas
Upaya distribusi air bersih juga melibatkan pemangku kepentingan, seperti Polres Panda, PT. Bank NTB, Dinas Sosial, PMI, BAZNAS Kabupaten Bima, Lembaga Lazismu, Rumah Zakat, dan Assunnah.
"Kami tetap melakukan penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak secara bergiliran," katanya.