Mataram (ANTARA) - Jaringan Ulama Muda (JARUM) Nusa Tenggara Barat menyatakan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram, Lalu Aria Dharma - Weis Alqurnain atau AQUR pada Pilkada Kota Mataram 2024.
"Kami sudah lama melakukan telaah, kajian dan akhirnya menemukan keputusan untuk mendukung paket AQUR di Pilkada Kota Mataram," kata Ketua Umum JARUM Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Fauzan Zakaria di Mataram, Senin.
Menurutnya, para ulama dan tokoh agama perlu menyatakan dukungan di semua daerah. Karena suasana politik di daerah dan Indonesia secara umum, masih banyak yang harus dibenahi.
“Kami ingin, politik tidak sekadar meraih posisi kekuasaan, tetapi juga menghantarkan pemimpin yang terbukti peduli terhadap masyarakat, umat, dan dekat dengan para ulama. Selain itu, punya konsep pengembangan pendidikan agama dan beriringan dengan program keumatan," ujarnya.
Baca juga: Akur siapkan 500 beasiswa jika terpilih di Pilkada Mataram 2024
Tuan Guru Fauzan (TGF) menilai, fenomena politik di pilkada serentak 2024 mendorong para ulama dan organisasi keumatan harus turun tangan.
“Kita harus bersama-sama meyakinkan masyarakat untuk bisa memilih pemimpin yang sejalan dengan cita-cita pendiri Bangsa. Selain itu, pemimpin harus menjadikan ulama sebagai penasihat pembangunan daerah. Memiliki konsep kolaborasi ulama dan umaro dalam pemberdayaan masyarakat," terangnya.
Menurut TGF, pasangan AQUR merupakan representasi kepemimpinan yang mengkolaborasikan antara ulama dan umaro. Di mana Lalu Aria Dharma merupakan pejabat yang telah lama malang melintang di eksekutif, sedangkan Weis Alqurnain merupakan politisi sekaligus ulama muda di Kota Mataram.
"Lalu Aria terakhir menjabat Sekretaris Dewan, sementara Adinda Weis Alqurnain adalah ulama muda potensial. Beliau berdua adalah paket yang tepat memimpin Kota Mataram," ucapnya.
Baca juga: Aqur beri atensi soal keamanan di Kota Mataram
Sementara Calon Wakil Wali Kota Mataram, Weis Alqurnain menyampaikan terimakasih atas undangan dalam acara silaturahim JARUM NTB. Weis menjelaskan, dirinya memberanikan diri maju mendampingi Lalu Aria karena melihat ada yang kurang pas yang selama ini terjadi.
"Harus ada yang berani maju. Kalau tidak, sama saja kita membiarkan kezaliman yang terjadi. Awalnya kami menunggu, tetapi karena tidak ada yang berani maju, sehingga kami menyatukan visi-misi untuk menantang petahana," tegasnya.
Baca juga: Pengamat: Peluang AQUR menang cukup terbuka di Pilkada Mataram 2024
Weis menegaskan, paket AQUR bertekat menantang petahana, lantaran menginginkan perubahan besar untuk Kota Mataram. Sebab selama ini, Kota Mataram sudah berjalan cukup baik, namun belum bisa berlari.
"Yang jelas kami bukan calon boneka. Kami berani maju dan siap untuk menang," kata alumni Al-Azhar Mesir itu.
Di satu sisi, dirinya tidak mungkin membangun Kota Mataram seorang diri. Paket AQUR kata Weis, membutuhkan arahan dan dukungan semua elemen masyarakat. Termasuk dari para ulama.
"Jika saya terpilih, jabatan Walikota dan Wakil Walikota itu adalah jabatan saya pribadi, tapi jabatan kita semua. Mari kita sama-sama. Mana yang kurang pas, mari kita rapikan bersama-sama," kata ustad muda 28 tahun itu.
Baca juga: Paslon Aqur dapat dukungan mak-mak di Pilkada Kota Mataram
"Kami sudah lama melakukan telaah, kajian dan akhirnya menemukan keputusan untuk mendukung paket AQUR di Pilkada Kota Mataram," kata Ketua Umum JARUM Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Fauzan Zakaria di Mataram, Senin.
Menurutnya, para ulama dan tokoh agama perlu menyatakan dukungan di semua daerah. Karena suasana politik di daerah dan Indonesia secara umum, masih banyak yang harus dibenahi.
“Kami ingin, politik tidak sekadar meraih posisi kekuasaan, tetapi juga menghantarkan pemimpin yang terbukti peduli terhadap masyarakat, umat, dan dekat dengan para ulama. Selain itu, punya konsep pengembangan pendidikan agama dan beriringan dengan program keumatan," ujarnya.
Baca juga: Akur siapkan 500 beasiswa jika terpilih di Pilkada Mataram 2024
Tuan Guru Fauzan (TGF) menilai, fenomena politik di pilkada serentak 2024 mendorong para ulama dan organisasi keumatan harus turun tangan.
“Kita harus bersama-sama meyakinkan masyarakat untuk bisa memilih pemimpin yang sejalan dengan cita-cita pendiri Bangsa. Selain itu, pemimpin harus menjadikan ulama sebagai penasihat pembangunan daerah. Memiliki konsep kolaborasi ulama dan umaro dalam pemberdayaan masyarakat," terangnya.
Menurut TGF, pasangan AQUR merupakan representasi kepemimpinan yang mengkolaborasikan antara ulama dan umaro. Di mana Lalu Aria Dharma merupakan pejabat yang telah lama malang melintang di eksekutif, sedangkan Weis Alqurnain merupakan politisi sekaligus ulama muda di Kota Mataram.
"Lalu Aria terakhir menjabat Sekretaris Dewan, sementara Adinda Weis Alqurnain adalah ulama muda potensial. Beliau berdua adalah paket yang tepat memimpin Kota Mataram," ucapnya.
Baca juga: Aqur beri atensi soal keamanan di Kota Mataram
Sementara Calon Wakil Wali Kota Mataram, Weis Alqurnain menyampaikan terimakasih atas undangan dalam acara silaturahim JARUM NTB. Weis menjelaskan, dirinya memberanikan diri maju mendampingi Lalu Aria karena melihat ada yang kurang pas yang selama ini terjadi.
"Harus ada yang berani maju. Kalau tidak, sama saja kita membiarkan kezaliman yang terjadi. Awalnya kami menunggu, tetapi karena tidak ada yang berani maju, sehingga kami menyatukan visi-misi untuk menantang petahana," tegasnya.
Baca juga: Pengamat: Peluang AQUR menang cukup terbuka di Pilkada Mataram 2024
Weis menegaskan, paket AQUR bertekat menantang petahana, lantaran menginginkan perubahan besar untuk Kota Mataram. Sebab selama ini, Kota Mataram sudah berjalan cukup baik, namun belum bisa berlari.
"Yang jelas kami bukan calon boneka. Kami berani maju dan siap untuk menang," kata alumni Al-Azhar Mesir itu.
Di satu sisi, dirinya tidak mungkin membangun Kota Mataram seorang diri. Paket AQUR kata Weis, membutuhkan arahan dan dukungan semua elemen masyarakat. Termasuk dari para ulama.
"Jika saya terpilih, jabatan Walikota dan Wakil Walikota itu adalah jabatan saya pribadi, tapi jabatan kita semua. Mari kita sama-sama. Mana yang kurang pas, mari kita rapikan bersama-sama," kata ustad muda 28 tahun itu.
Baca juga: Paslon Aqur dapat dukungan mak-mak di Pilkada Kota Mataram