Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan penataan lanjutan objek wisata "Giong Siu" (ayunan seribu) di kawasan Babakan, Kecamatan Sandubaya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Kamis, mengatakan, penataan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitar sehingga mampu menarik lebih banyak pengunjung.
"Untuk kegiatan penataan kali ini, kami alokasikan anggaran sebesar Rp150 juta, dan sekarang dalam tahap pelaksanaan," katanya.
Dikatakan, dengan anggaran Rp150 juta itu, Dispar fokus melakukan penataan pada areal parkir dan membuka akses jalan kendaraan roda empat dari akses bagian timur sehingga mobil bisa langsung masuk ke wisata Giong Siu dari jalan utama.
Baca juga: Dispar siapkan Rp100 juta tata wisata "Giong Siu" Mataram
Selama ini, akses kendaraan roda empat ke objek wisata Giong Siu masih terbatas sebab harus melewati jalan umum perumahan dan rumah penduduk yang dinilai dapat mengganggu aktivitas warga di sekitarnya.
"Tapi kini, kami sedang menyiapkan jalan khusus langsung mengakses Giong Siu dari jalan utama serta lahan parkir yang memadai," katanya.
Menurutnya, penataan untuk lahan parkir dengan menggunakan paving block dan pembukaan akses jalan tersebut merupakan usulan dari pengelola atau
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
"Karena itu, pengelola mengusulkan agar pemerintah kota bisa membuka akses masuk langsung ke areal hutan kota Giong Siu, agar bisa memudahkan pengunjung keluar masuk," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram diminta tata jalan menuju wisata "Giong Siu"
Diharapkan, dengan adanya pembukaan akses jalan dan areal parkir itu bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti untuk kegiatan resepsi perkawinan atau program edukasi alam bagi anak-anak sekolah.
"Dengan konsep hutan kota, Giong Siu bisa menjadi tempat camping atau bumi perkemahan yang representatif," katanya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan objek wisata Giong Siu menjadi salah satu lokasi wisata andalan, Pemerintah Kota Mataram sebelumnya telah melakukan penataan dengan membangun lapak PKL dan penyiapan fasilitas seperti ayunan dan tenda yang bisa di sewa oleh pengunjung.
Baca juga: Penataan wisata "Giong Siu" di Mataram dilanjutkan
Hanya saja, dalam penataan objek wisata Giong Siu lebih mengedepankan wisata alam dengan konsep bumi perkemahan (camping ground), sebab areal tersebut merupakan hutan kota.
Karena itulah, berbagai penataan sarana pendukung di kawasan itu tidak boleh terlalu banyak bangunan permanen agar fungsi hutan kota tidak hilang.
Oleh karena itu, fasilitas pendukung yang mungkin akan ditambah untuk wahana bermain anak adalah memperbanyak "giong" atau ayunan sesuai namanya.
"Sebelumnya, kita sudah memasang 25 unit ayunan dan menyiapkan 25 unit tenda untuk warga yang ingin 'camping ground' yang dikelola Pokdarwis setempat," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram mengusulkan anggaran lengkapi fasilitas di wisata Giong Siu
Baca juga: Pembangunan lapak pedagang di wisata Giong Siu selesai
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Kamis, mengatakan, penataan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitar sehingga mampu menarik lebih banyak pengunjung.
"Untuk kegiatan penataan kali ini, kami alokasikan anggaran sebesar Rp150 juta, dan sekarang dalam tahap pelaksanaan," katanya.
Dikatakan, dengan anggaran Rp150 juta itu, Dispar fokus melakukan penataan pada areal parkir dan membuka akses jalan kendaraan roda empat dari akses bagian timur sehingga mobil bisa langsung masuk ke wisata Giong Siu dari jalan utama.
Baca juga: Dispar siapkan Rp100 juta tata wisata "Giong Siu" Mataram
Selama ini, akses kendaraan roda empat ke objek wisata Giong Siu masih terbatas sebab harus melewati jalan umum perumahan dan rumah penduduk yang dinilai dapat mengganggu aktivitas warga di sekitarnya.
"Tapi kini, kami sedang menyiapkan jalan khusus langsung mengakses Giong Siu dari jalan utama serta lahan parkir yang memadai," katanya.
Menurutnya, penataan untuk lahan parkir dengan menggunakan paving block dan pembukaan akses jalan tersebut merupakan usulan dari pengelola atau
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
"Karena itu, pengelola mengusulkan agar pemerintah kota bisa membuka akses masuk langsung ke areal hutan kota Giong Siu, agar bisa memudahkan pengunjung keluar masuk," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram diminta tata jalan menuju wisata "Giong Siu"
Diharapkan, dengan adanya pembukaan akses jalan dan areal parkir itu bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti untuk kegiatan resepsi perkawinan atau program edukasi alam bagi anak-anak sekolah.
"Dengan konsep hutan kota, Giong Siu bisa menjadi tempat camping atau bumi perkemahan yang representatif," katanya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan objek wisata Giong Siu menjadi salah satu lokasi wisata andalan, Pemerintah Kota Mataram sebelumnya telah melakukan penataan dengan membangun lapak PKL dan penyiapan fasilitas seperti ayunan dan tenda yang bisa di sewa oleh pengunjung.
Baca juga: Penataan wisata "Giong Siu" di Mataram dilanjutkan
Hanya saja, dalam penataan objek wisata Giong Siu lebih mengedepankan wisata alam dengan konsep bumi perkemahan (camping ground), sebab areal tersebut merupakan hutan kota.
Karena itulah, berbagai penataan sarana pendukung di kawasan itu tidak boleh terlalu banyak bangunan permanen agar fungsi hutan kota tidak hilang.
Oleh karena itu, fasilitas pendukung yang mungkin akan ditambah untuk wahana bermain anak adalah memperbanyak "giong" atau ayunan sesuai namanya.
"Sebelumnya, kita sudah memasang 25 unit ayunan dan menyiapkan 25 unit tenda untuk warga yang ingin 'camping ground' yang dikelola Pokdarwis setempat," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram mengusulkan anggaran lengkapi fasilitas di wisata Giong Siu
Baca juga: Pembangunan lapak pedagang di wisata Giong Siu selesai