Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan target kunjungan wisatawan tahun 2025 sebanyak 862.000 orang, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Target kunjungan yang kami tetapkan itu, naik 18 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 700 ribu wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Minggu.
Cahya mengatakan, pihaknya optimis kunjungan wisatawan bisa mencapai target yang ditetapkan sebab tren kunjungan wisatawan di Kota Mataram terus meningkat.
Hal itu dapat dilihat dari tingkat kunjungan pada tahun 2010 mencatat kunjungan wisatawan sebanyak 16.589 wisatawan, kemudian tahun 2021 naik signifikan menjadi 160.939 wisatawan.
Baca juga: Eksotisme Pantai Loang Baloq Mataram dongkrak ekonomi daerah
Berikutnya di tahun 2022 sebanyak 406.719 wisatawan, naik lagi tahun 2023 sebanyak 568.505 wisatawan dan terakhir pada tahun 2024, kunjungan wisatawan melesat di angka 730.685 orang terinci 19.825 wisatawan asing dan 710.860 wisatawan nusantara atau domestik.
"Dengan melihat data tersebut, kami optimistis target 862.000 wisatawan bisa tercapai," katanya.
Dikatakan, kunjungan wisatawan ke Kota Mataram didominasi wisatawan lokal atau domestik, namun tingkat kunjungan wisatawan asing juga terus bertambah.
Baca juga: Teras Udayana magnet bagi pemburu matahari terbenam di Mataram
Kondisi itu salah satunya dipicu oleh keberadaan Kota Mataram sebagai daerah transit, untuk event-event nasional di Pulau Lombok seperti MotoGP, MXGP, dan lainnya.
"Mataram mengambil peluang itu, sebab jika bicara wisatawan mancanegara rata-rata mereka memiliki destinasi wisata buatan yang lebih canggih sehingga mereka cenderung suka wisata alam," katanya.
Kendati demikian, kunjungan wisatawan ke Kota Mataram tetap meningkat, meskipun sebagai lokasi transit, tidak sedikit wisatawan memilih menghabiskan waktu di Kota Mataram sebelum ke destinasi wisata tujuan masing-masing di Pulau Lombok.
"Kami bagian dari sub sistem mendukung pariwisata super prioritas seperti Mandalika dan Gili. Mau tidak mau, sebagai sebuah kota memang harus seperti itu," katanya.
Baca juga: Pokdarwis ikut awasi objek wisata di Mataram saat tahun baru 2025
Baca juga: Penataan wisata "Giong Siu" di Mataram dilanjutkan
Baca juga: Satpol PP siaga di objek wisata Pantai Ampenan Mataram