Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat peran dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di setiap objek wisata untuk melakukan pengawasan saat perayaan Tahun Baru 2025, guna mengantisipasi dampak potensi cuaca ekstrem.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Sabtu, mengatakan peran Pokdarwis dalam melakukan pengawasan objek wisata sangat penting, terutama di kawasan pesisir pantai.
"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sepanjang 9,1 kilometer pantai di Kota Mataram menjadi pusat keramaian saat perayaan tahun baru," katanya.
Kendati Pemerintah Kota Mataram tidak menggelar acara seremonial dan hiburan, katanya, objek wisata di Kota Mataram tetap dibuka dengan pengawasan ekstra dari petugas.
Baca juga: Mataram optimalkan pokdarwis awasi objek wisata saat libur Lebaran
Terutama kegiatan masyarakat yang biasanya merayakan tahun baru di sepanjang pantai, seperti di Pantai Gading, Mapak, Loang Baloq, termasuk Pantai Ampenan yang sudah rampung di revitalisasi.
Meskipun Pantai Ampenan belum sepenuhnya rampung di tata setelah di revitalisasi, Pantai Ampenan akan menjadi tujuan perayaan tahun baru warga, karena ingin melihat spot-spot baru setelah direvitalisasi.
Selain itu, pusat-pusat keramaian yang harus diantisipasi adalah sejumlah ruang publik, seperti Jalan Udayana, Teras Udayana, Taman Sangkareang, dan lainnya, meskipun tidak ada acara, kawasan itu pasti akan menjadi tempat berkumpul masyarakat
Baca juga: Dispar Mataram menyiapkan Pokdarwis Kota Tua Ampenan
Terkait dengan itu, untuk pengawasan pihaknya akan memaksimalkan peran satgas pariwisata untuk melakukan patroli pada titik-titik tersebut.
"Karena petugas kami terbatas, kami juga melibatkan peran serta satgas yang ada di taman-taman kota," katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram untuk membantu pengawasan di areal pantai.
Baca juga: Pemkot mataram bentuk Pokdarwis Pantai Ampenan
Satgas, Pokdarwis dan BPBD akan melakukan pemantauan potensi cuaca ekstrem dan mengimbau pengunjung agar tidak beraktivitas di pinggir pantai.
"Apabila kondisi cuaca sudah tidak memungkinkan, petugas akan meminta pengunjung kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Data dari BPBD Kota Mataram menyebutkan bahwa BMKG memprediksi cuaca ekstrem kemungkinan besar akan berlangsung hingga akhir tahun.
"Siklus cuaca yang tidak menentu ini perlu diantisipasi dengan baik, untuk meminimalkan dampak yang mungkin timbul," katanya.
Baca juga: Dispar diminta motivasi Pokdarwis profesional kelola Loang Baloq
Baca juga: Dispar Mataram menyiapkan Pokdarwis kelola Destinasi Loang Baloq