Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat melakukan normalisasi masif di kawasan Jalan Lingkar Selatan sebagai upaya antisipasi banjir atau genangan saat puncak musim hujan.
"Infrastruktur di kawasan itu sebenarnya sudah memadai, hanya saja perlu dilakukan pengerukan sedimen dan sampah lebih masif pada saluran yang ada," katanya di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kondisi kawasan Jalan Lingkar Selatan terutama di bundaran Tugu Mataram Metro ke barat, yang setiap kali hujan terjadi genangan hingga berpotensi banjir.
Baca juga: Normalisasi saluran Lingkar Selatan untuk antisipasi banjir di Mataram
Menurutnya, terjadinya genangan di wilayah bagian selatan itu dipicu beberapa faktor di antaranya, karena tingginya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air beralih fungsi menjadi bangunan baik untuk perkantoran, sekolah, maupun perumahan.
Selain itu, topografi kawasan tersebut memang relatif rendah bahkan lebih rendah dari air laut, sehingga memicu genangan ketika terjadi hujan dengan intensitas lebat dan merata.
"Sementara kapasitas saluran yang ada tidak bisa menampung debit air dari hulu, kemudian terjadilah luapan air ke jalan dan menjadi genangan," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran lingkar selatan Kota Mataram cegah banjir
Oleh karena itu, kegiatan normalisasi masif dan rutin harus dimaksimalkan saat ini sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir saat puncak musim hujan yang diprediksi bulan Desember 2024.
Normalisasi dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan sedimen, sampah, dan lainnya yang dapat menghambat kelancaran air.
"Jika sudah dinormalisasi, saluran air yang sudah ada tinggal dimaksimalkan untuk pembuangan ke muara," katanya.
Baca juga: Antisipasi La Nina, PUPR Mataram normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq
Mohan mengatakan, masalah genangan tersebut menjadi catatan prioritas yang akan dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Termasuk untuk solusi dengan mengoptimalkan fungsi jaring sampah di sejumlah sungai dan saluran untuk memudahkan penanganan saluran.
"Semoga apa yang kami upayakan ke depan, bisa mengurangi potensi dampak genangan saat cuaca ekstrem," katanya.*
Baca juga: Normalisasi saluran di Mataram digencarkan antisipasi La Nina
Baca juga: Dinas PUPR gencarkan normalisasi saluran irigasi di Mataram
"Infrastruktur di kawasan itu sebenarnya sudah memadai, hanya saja perlu dilakukan pengerukan sedimen dan sampah lebih masif pada saluran yang ada," katanya di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kondisi kawasan Jalan Lingkar Selatan terutama di bundaran Tugu Mataram Metro ke barat, yang setiap kali hujan terjadi genangan hingga berpotensi banjir.
Baca juga: Normalisasi saluran Lingkar Selatan untuk antisipasi banjir di Mataram
Menurutnya, terjadinya genangan di wilayah bagian selatan itu dipicu beberapa faktor di antaranya, karena tingginya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air beralih fungsi menjadi bangunan baik untuk perkantoran, sekolah, maupun perumahan.
Selain itu, topografi kawasan tersebut memang relatif rendah bahkan lebih rendah dari air laut, sehingga memicu genangan ketika terjadi hujan dengan intensitas lebat dan merata.
"Sementara kapasitas saluran yang ada tidak bisa menampung debit air dari hulu, kemudian terjadilah luapan air ke jalan dan menjadi genangan," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran lingkar selatan Kota Mataram cegah banjir
Oleh karena itu, kegiatan normalisasi masif dan rutin harus dimaksimalkan saat ini sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir saat puncak musim hujan yang diprediksi bulan Desember 2024.
Normalisasi dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan sedimen, sampah, dan lainnya yang dapat menghambat kelancaran air.
"Jika sudah dinormalisasi, saluran air yang sudah ada tinggal dimaksimalkan untuk pembuangan ke muara," katanya.
Baca juga: Antisipasi La Nina, PUPR Mataram normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq
Mohan mengatakan, masalah genangan tersebut menjadi catatan prioritas yang akan dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Termasuk untuk solusi dengan mengoptimalkan fungsi jaring sampah di sejumlah sungai dan saluran untuk memudahkan penanganan saluran.
"Semoga apa yang kami upayakan ke depan, bisa mengurangi potensi dampak genangan saat cuaca ekstrem," katanya.*
Baca juga: Normalisasi saluran di Mataram digencarkan antisipasi La Nina
Baca juga: Dinas PUPR gencarkan normalisasi saluran irigasi di Mataram