Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, sebanyak dua sekolah dasar (SD) di kota itu terpaksa meliburkan siswa karena sekolah tergenang banjir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf di Mataram, Selasa, mengatakan, dua sekolah yang meliburkan siswa akibat banjir tersebut adalah SDN 3 dan SDN 26 Ampenan dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.

"Kondisi air di SDN 3 Ampenan sudah masuk ke ruang kelas, sedangkan SDN 26 Ampenan air tergenang di halaman namun siswa diliburkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Untuk penanganan sementara, para guru di sekolah tersebut bergotong royong menguras air dari ruang kelas.

Baca juga: Hujan petir guyur mayoritas kota besar Indonesia, termasuk Mataram

Dari laporan masuk, lanjutnya, jumlah sekolah yang tergenang sebanyak empat sekolah namun dua sekolah salah satunya SMPN 19 Mataram tidak diliburkan karena kondisi masih memungkinkan untuk pelaksanaan ujian semester ganjil.

Ia mengakui, banjir yang melanda sekolah tersebut menghambat kegiatan ujian siswa yang sudah dimulai sejak Senin (9/12-2024) dan berlangsung sampai Sabtu (14/12-2024).

Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan dan untuk mengantisipasi dampak lebih luas terhadap anak-anak, siswa harus diliburkan sebab ini merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi.

"Kalau besok air sudah surut, kami minta anak-anak kembali sekolah agar kegiatan ujian tidak tertunda terlalu lama," katanya.

Baca juga: KPU evakuasi logistik antisipasi ancaman banjir susulan di Mataram

Menurutnya, banjir yang melanda dua SD tersebut terjadi akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir secara merata dari pagi hingga malam.

Kondisi itu diperparah lagi karena lokasi sekolah berada di kawasan hilir, sehingga kapasitas sungai dan saluran tidak bisa menampung debit air dari hulu.

"Akibatnya terjadi luapan air sungai dan saluran ke lingkungan sekolah. Kondisi itu baru terjadi tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya tidak pernah," katanya.

Begitu juga dengan banjir di SMPN 19 Mataram di kawasan Pagutan terjadi akibat luapan air saluran karena adanya pengalihan aliran air di Jembatan Rumak, Kabupaten Lombok Barat yang saat ini dalam proses pembangunan.

"Informasi dari Dinas PUPR, banjir di SMPN 19 itu karena pengalihan aliran saluran selama proses pembangunan Jembatan Rumak," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram mengimbau masyarakat pesisir waspadai pasang air laut

Terkait dengan itu, untuk penanganan banjir di sekolah-sekolah, pihaknya sudah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait baik itu BPBD, DLH maupun Dinas PUPR untuk melakukan normalisasi saluran baik dari sedimen maupun sampah. Sekolah juga diminta berpartisipasi rutin membersihkan saluran di sekitar sekolah.

"Harapan kami dengan normalisasi, saluran bisa berfungsi lebih maksimal menampung debit air dari hulu," katanya.

Baca juga: Normalisasi masif dilakukan di Lingkar Selatan Mataram guna cegah banjir


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025