Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dr. Monica Cynthia Dewi mengingatkan masyarakat agar tak menganggap remeh penyakit batuk dan pilek (selesma), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sakit tenggorokan, dan influenza yang kerap terjadi pada musim hujan.
"Meski tampak ringan, penyakit musiman ini kerap mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan batuk dan pilek (selesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebanyak 26,4 persen. Sementara itu, penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja sebanyak 67-74 persen.
Monica mengatakan cuaca yang tidak menentu di penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman tersebut.
“Perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri," ujar Monica yang menjabat sebagai Medical Manager Halodoc itu.
Lalu, agar masyarakat terutama para pekerja agar tetap sehat meski harus menuntaskan pekerjaan sambil mempersiapkan liburan jelang akhir tahun, dia memberikan kiat sehat.
Kiat ini salah satunya menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin. Lalu, melakukan tindakan preventif seperti vaksinasi flu.
Baca juga: Dokter pastikan menyedot hidung anak sedang pilek aman dilakukan
Monica menambahkan, warga bisa memanfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli kesehatan. Masyarakat juga, kata dia, perlu segera mencari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.
Dikatakan Monica ,warga perlu berkonsultasi pada tenaga medis apabila mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, serta apabila gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan.
Baca juga: Hampir 90 persen jamaah haji Mataram terserang batuk pilek
Sementara itu di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI pun mengingatkan warga untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga asupan makan agar tubuh selalu bugar. Saran tersebut diberikan mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Meski tampak ringan, penyakit musiman ini kerap mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Penelitian dari Current Medical Research and Opinion menemukan batuk dan pilek (selesma) menyebabkan penurunan produktivitas sebanyak 26,4 persen. Sementara itu, penelitian dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menunjukkan influenza dapat mengurangi produktivitas pekerja sebanyak 67-74 persen.
Monica mengatakan cuaca yang tidak menentu di penghujung tahun sering kali menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit musiman tersebut.
“Perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat masyarakat lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri," ujar Monica yang menjabat sebagai Medical Manager Halodoc itu.
Lalu, agar masyarakat terutama para pekerja agar tetap sehat meski harus menuntaskan pekerjaan sambil mempersiapkan liburan jelang akhir tahun, dia memberikan kiat sehat.
Kiat ini salah satunya menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum suplemen vitamin. Lalu, melakukan tindakan preventif seperti vaksinasi flu.
Baca juga: Dokter pastikan menyedot hidung anak sedang pilek aman dilakukan
Monica menambahkan, warga bisa memanfaatkan layanan kesehatan digital untuk mendapatkan pengobatan cepat dari ahli kesehatan. Masyarakat juga, kata dia, perlu segera mencari bantuan medis apabila gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.
Dikatakan Monica ,warga perlu berkonsultasi pada tenaga medis apabila mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari, mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, serta apabila gejala mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan atau perencanaan liburan.
Baca juga: Hampir 90 persen jamaah haji Mataram terserang batuk pilek
Sementara itu di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI pun mengingatkan warga untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga asupan makan agar tubuh selalu bugar. Saran tersebut diberikan mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.