Anak alami selesma bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari

id Selesma,Batuk pilek,Anak pilek,Dokter anak

Anak alami selesma bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari

Tips meredakan batuk dan flu pada anak secara alami. (ANTARA/tangkapan layar laman dikes-Debby Mano)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak konsultan respirologi, dr. Rina Triasih mengatakan anak yang mengalami batuk pilek yang disebabkan selesma dapat sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari.

"Pilek yang selesma ini adalah self limited disease, dia bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan bisa 7-10 hari," kata Rina saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Sedangkan untuk anak yang memiliki riwayat alergi, kata Rina, butuh waktu hingga tiga minggu sampai gejala selesma bisa mereda. Saat mengalami selesma, umumnya gejala yang muncul, yakni hidung tersumbat, sering bersin, dan kadang disertai nyeri telan serta demam.

Rina menyebutkan tidak ada obat tertentu yang efektif untuk menyembuhkan selesma. Hal yang perlu dilakukan oleh anak-anak yang sedang mengalami selesma yakni istirahat yang cukup, memperbanyak minum, dan memenuhi kebutuhan nutrisi.

Akan tetapi, Rina mengingatkan untuk mewaspadai beberapa tanda saat anak sedang mengalami batuk pilek. Pertama ketika gejala yang muncul sudah mengarah kepada penyakit influenza.

"Kalau influenza atau flu yang sesungguhnya itu biasanya anaknya sakit lebih berat, ada demam tinggi, mengeluh nyeri kepala, nyeri otot ngilu-ngilu, dan anaknya keliatan lemah. Justru dia pilek-pileknya jarang," katanya.

Baca juga: Dokter pastikan menyedot hidung anak sedang pilek aman dilakukan
Baca juga: Ini pesan dokter anak agar menyusui cukup dilakukan 15-30 menit


Kemudian, ketika batuk pilek hanya terjadi pada pagi hari atau saat suhu udara dingin yang mengindikasikan terjadinya rhinitis alergy atau batuk pilek yang dipicu oleh reaksi terhadap alergi. Faktor berikutnya adalah apabila ingus memiliki bau yang bisa jadi disebabkan karena anak memasukkan sesuatu ke dalam hidung sehingga menyebabkan ingusnya menjadi berbau.

"Warna ingus ini tidak selalu merupakan indikasi untuk diberikan antibiotik ya, tapi kalau dia berbau itu yang harus kita waspadai jangan-jangan anak itu memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya," tutur Rina.