Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menghadiri perhelatan PKH Jateng Fest 2024 yang berlangsung di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Senin, pihaknya menjelaskan acara itu menjadi salah satu upaya penting untuk mendorong percepatan pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), terutama dalam mendukung target graduasi mandiri.
“Pendamping PKH bukan sekadar pelaksana teknis yang menyalurkan bantuan sosial. Mereka adalah agen perubahan yang harus mampu membangkitkan semangat KPM untuk keluar dari zona ketergantungan,” ujar Mensos.
Dengan memberikan pendampingan yang komprehensif dan motivasi yang kuat, lanjutnya, KPM dapat menemukan potensi mereka dan mencapai graduasi mandiri. Di hadapan 5.000 SDM pendamping PKH se-Provinsi Jawa Tengah, ia juga menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam memberdayakan KPM PKH agar mampu mandiri secara ekonomi dan sosial.
Mensos pun menggarisbawahi peran strategis pendamping PKH dalam menginspirasi dan memotivasi para KPM untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Di samping itu, ia menekankan bahwa keberhasilan PKH tidak hanya diukur dari jumlah bantuan yang tersalurkan, tetapi juga dari jumlah KPM yang berhasil lulus secara mandiri.
“Graduasi mandiri adalah indikator utama bahwa program ini berhasil memberdayakan KPM untuk hidup lebih sejahtera dan mandiri. Ini adalah tujuan akhir dari setiap bantuan sosial yang kita berikan,” imbuhnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Wamensos Agus Jabo Priyono turut menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam pendampingan KPM.
Menurutnya, bantuan sosial harus disertai dengan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan penguatan akses terhadap layanan dasar.
Baca juga: Mensos Saifullah serahkan santunan bagi ahli waris korban longsor Sukabumi
“Pemberdayaan KPM adalah tugas besar kita bersama. Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga membekali KPM dengan pelatihan keterampilan, akses modal usaha, dan pendampingan berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa KPM yang telah lulus secara mandiri tidak kembali jatuh ke dalam kemiskinan,” ujar Wamensos Agus.
Sebagai informasi, PKH Jateng Fest 2024 menjadi wadah untuk memamerkan berbagai capaian KPM yang telah berhasil mencapai kemandirian. Beragam produk unggulan hasil karya KPM dipamerkan dalam acara ini, mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas daerah, hingga produk olahan berbasis inovasi lokal.
Baca juga: Mensos pimpin kerja bakti perkuat kesetiakawanan sosial
Acara yang berlangsung di Pantai Karangjahe, Kota Rembang itu juga dimeriahkan dengan graduasi mandiri KPM PKH sebanyak 50 orang. Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras Pendamping PKH, Mensos menyerahkan penghargaan kepada tiga pendamping PKH berprestasi dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Ia menyatakan pendamping adalah ujung tombak keberhasilan program PKH, sehingga penting untuk memberikan dukungan dan pengakuan atas dedikasi mereka.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Pendamping PKH yang telah bekerja keras di lapangan. Saya berharap penghargaan ini bisa memotivasi kalian untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi KPM,” ujar Mensos.